Salin Artikel

300-an Atlet Remaja "Adu Smash" di Kejuaraan Bulu Tangkis Kota Malang

Kegiatan ini bertujuan untuk meregenerasi atlet-atlet bulu tangkis di Kota Malang.

Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto membuka kegiatan ini. Kejuaraan digelar mulai Senin (2/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024).

Kombes BuHer -demikian dia biasa disapa- mengatakan, pihaknya berupaya selalu mendukung kegiatan-kegiatan positif yang ada di masyarakat. Salah satunya melalui olahraga dapat menggelorakan hidup sehat dan menjunjung sportivitas.

"Selain menjaring bibit-bibit muda yang ada, ajang ini juga sebagai silaturahmi, jadi para peserta siap kalah dan siap menang dalam kegiatan ini."

"Kami mendoakan atlet diberi kesehatan keselamatan semoga Tuhan memberikan berkah dan manfaat kita semua," kata BuHer, Senin (2/9/2024) kemarin.

Sekretaris Umum PBSI Jawa Timur, Hendro Puspito mengatakan, kegiatan ini diikuti sekitar 300 atlet muda dan dewasa. Mereka datang dari usia 7-17 tahun dari 16 klub bulu tangkis di Kota Malang.

Kategori yang dipertandingkan yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri. "Ajang ini juga ada kategori open untuk dewasa, untuk memberikan penyaluran penghobi," kata dia.

Dia menilai, ajang ini menunjukkan cabang olahraga bulu tangkis di Kota Malang terus berkembang dan banyak peminatnya.

Kegiatan ini juga untuk mempersiapkan para atlet muda akan diikutsertakan dalam Kejurprov Jatim Bulutangkis pada Oktober mendatang.

"Harapannya di Kota Malang ini menjadi salah satu daerah di Jawa Timur dengan muncul potensi-potensi atlet dan sudah ada tempat-tempat bagus contohnya kayak di GOR platinum," kata dia.

Sekda Pemkot Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan, kegiatan ini juga diharapkan tidak hanya mencari kemenangan semata saja.

Namun, juga bisa menjadi titik berat sebagai media untuk membangun ikatan kebersamaan, persaudaraan persatuan dan kesatuan.

"Sekaligus dari waktu ke waktu guna meraih prestasi terbaik yang bisa menjadi kebanggaan orang tua keluarga dan kota kita," kata dia.

Selain itu, dikatakannya, ajang ini menjadi kesempatan para atlet muda untuk meraih prestasi gemilang dan sebagai langkah untuk menuju atlet profesional.

"Tentu semua ini membutuhkan sarana yang memadai mulai dari fisik dan teknik yang perlu dimiliki dan menguasai, serta yang terpenting kemauan yang tinggi dan semangat yang tinggi," kata dia.

Oleh karena itu, diharapkan juga melalui momen ini dapat membangkitkan kembali semangat untuk terus memajukan cabang olahraga bulu tangkis di Tanah Air.

"Terlebih adik-adik semua tahun 2025 ini tahun depan ini Kota Malang bersama Kota Batu dan kabupaten Malang Kita didapuk jadi tuan rumah gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, di mana cabang bulu tangkis ini menjadi salah satu andalan kita," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/03/065103678/300-an-atlet-remaja-adu-smash-di-kejuaraan-bulu-tangkis-kota-malang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com