Sugeng, salah satu warga Kelurahan Maospati mengaku kesulitan masuk ke gang menuju rumah mereka, karena adanya trotoar setinggi 20 centimeter tersebut.
"Ini kalau dilewati kendaraan warga, bisa nggaduk (tersangkut),” ujar dia saat ditemui Senin (2/9/2024) kemarin.
Sugeng mengaku, pembangunan trotoar tidak relevan dengan kondisi jalan gang. Pasalnya bagian trotoar yang menghadap jalan raya dibuat melandai, sementara bagian trotoar yang menuju permukiman warga dipasang paving tegak dengan tinggi sekitar 20 centimeter.
"Ya ini tidak relevan, seharusnya kalau depan melandai akses masuk ke permukiman warga juga melandai biar kendaraan tidak nggaduk," sambung dia.
Sementara Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Magetan, Rokhmad Zainuddin mengatakan, sebelumnya pihaknya telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan tersebut.
Pembangunan pedestrian ini, kata dia, sesuai dengan kebutuhan pejalan kaki sehingga masyarakat bisa mengantisipasi dampaknya.
Saat ini, dia mengaku sedang melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan untuk mencari jalan keluar terkait keluhan dari sejumlah warga tersebut.
“Kami sudah sosialisasi. Kami ingin ada solusi, kami tidak kaku terkait pembangunan trotoar ini. Kami ingin masyarakat memahami ini program untuk memenuhi hak pejalan kaki, sama-sama kami akomodir,” ucap dia.
Rokhmad menambahkan, pelaksanaan pembangunan pedestrian sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Dengan demikian, dia berharap masyarakat yang terdampak memahami pentingnya pembangunan jalan dan trotoar yang dilaksanakan pemerintah daerah ini.
Pemerintah Kabupaten Magetan saat ini mulai menata jalan antara Kelurahan Maospati hingga ke Satasiun Magetan sering dengan mulai adanya perkuliahan di Unesa Kampus 5.
Pembangunan dilakukan dengan melebarkan jalan dan membangun pedestrian. “Mungkin ada dampak yang tidak diinginkan, kami berharap dampak ini bisa dibicarakan dan dicarikan solusi,” ungkap Rokhmad lagi.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/09/03/062845978/warga-magetan-mengeluh-terdampak-pembangunan-pedestrian