Salin Artikel

KPU Blitar Salah Nomor Telepon, Pendaftaran Ibin-Elim Molor 1 Jam

Salah nomor saat melakukan kontak video call melalui aplikasi WhatsApp menjadi salah satu penyebab proses pendaftaran pasangan molor selama lebih dari satu jam dan baru selesai sekitar pukul 18.00 WIB.

Verifikasi secara daring itu dilakukan karena pimpinan PKN tidak dapat hadir di KPU Kota Blitar.

Insiden salah nomor tersebut diketahui oleh awak media karena video call juga dihubungkan ke pengeras suara.

“Saya memang orang PKN, tapi saya orang pusat,” jawab seorang bernama Azis yang dihubungi oleh Komisioner KPU Kota Blitar Divisi Teknis Penyelenggaraan Hernawan Miftakhul Khabib saat melakukan verifikasi.

Usai proses pendaftaran Ibin-Elim, Khabib mengatakan, pihaknya mendapatkan nomor telepon tersebut dari personel tim Ibin-Elim.

“Nomor diberikan kepada kami dan dikatakan sebagai nomor M Azis Nur Fata, Sekretaris DPC PKN Kota Blitar. Setelah kami hubungi, ternyata orang lain meskipun namanya juga Azis dan juga pengurus PKN."

"Tapi PKN di tingkat pusat,” tutur Khabib kepada wartawan.

Mengetahui nomor WhatsApp yang diberikan bukan milik orang yang dimaksud, tim pasangan Ibin-Elim pun memberikan nomor yang benar, sehingga proses verifikasi tatap muka secara daring pun dapat dilakukan.

“Yang membuat lama tadi juga karena nomor yang salah tadi waktu kita hubungi tidak segera menjawab. Butuh beberapa kali menelepon tadi."

"Mungkin karena nomor yang kami gunakan tidak beliau kenal,” kata dia.

Verifikasi dukungan secara daring juga terpaksa dilakukan KPU Kota Blitar terhadap Partai Nasdem.

Kali ini, nomor WhatsApp milik seorang pimpinan Partai Nasdem yang dihubungi KPU Kota Blitar tidak aktif selama beberapa puluh menit.

“Ketika akhirnya tersambung, beliau, pimpinan Partai Nasdem Kota Blitar menjelaskan bahwa nomornya tidak aktif, karena sedang berada di pesawat terbang."

"Jadi tadi bisa terhubung setelah beliau mendarat,” ujar dia.

Khabib mengatakan, sesuai peraturan KPU, verifikasi dukungan partai politik kepada pasangan calon kepala daerah dapat dilakukan secara daring melalui video call jika pimpinan parpol yang dimaksud tidak dapat hadir langsung ke KPU.

PKN, Partai Nasdem, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah tiga partai politik non parlemen yang memberikan dukungan pada pasangan Ibin-Elim untuk memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar periode 2024-2029.

Pasangan Ibin-Elim diusung oleh koalisi tiga partai politik yang memiliki sembilan kursi atau 36 persen dari 25 kursi di DPRD Kota Blitar.

Ketiganya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan lima kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tiga kursi, dan Partai Demokrat dengan satu kursi.

Pada perebutan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar, pasangan Ibin-Elim akan berhadapan dengan pasangan Bambang Rianto–Bayu Setyo Kuncoro yang didukung koalisi partai politik yang dipimpin PDI Perjuangan dan menguasai 64 persen kursi DPRD Kota Blitar.

Muhibbin, 40 tahun, adalah salah satu Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kepemudaan yang bernaung di bawah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan Nahdlatul Ulama.

Sedangkan Elim, adalah kader Partai Gerindra berusia 28 tahun yang disebut sebagai pengusaha muda perempuan.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/28/223411278/kpu-blitar-salah-nomor-telepon-pendaftaran-ibin-elim-molor-1-jam

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com