Arief Junaidi, anggota dewan dari Partai Gerindra, berkuda sejauh sekitar delapan kilometer dari kediamannya di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, menuju kantor DPRD di Jalan Mayor Bismo Kota Kediri.
Keberangkatan politisi yang berkuda lengkap dengan aksesori topi koboi dan kacamata hitam itu juga diiringi oleh 10 andong dan sejumlah komunitas konstituennya.
Arief Junaidi mengaku tampil beda dengan naik kuda karena sejumlah alasan, salah satunya adalah tujuan pemberdayaan masyarakat serta inspirasi perjuangan.
Dia mengaku bisa menyewa mobil mewah untuk mengantarnya ke tempat pelantikannya. Namun, dia lebih memilih menyewa kuda dan andong agar pemiliknya dapat turut menikmati hasilnya.
“Sewa andong ini lebih mahal daripada sewa Alphard. Tapi tidak apa-apa, agar teman-teman penarik andong ini bisa ada pemasukan,” kata Arief yang dihubungi Kompas.com seusai pelantikan, kemarin.
Arief menambahkan, kegiatan tersebut bisa menjadi pemasukan tambahan bagi para tukang andong, terutama selama ini mereka hanya bekerja di tempat-tempat khusus, dan pada waktu tertentu saja.
Selain soal pemberdayaan, menurut dia, juga ada filosofi kuda dan inspirasinya, yaitu dari para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan.
“Kuda itu lambang kegagahan dan kejantanan. Para pahlawan kita seperti Tuanku Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro berperang mengusir penjajah dengan naik kuda. tu mereka gagah sekali,” ujar dia.
Selain itu, Arief juga mengaku terinspirasi Ketua Umum Partainya, Gerindra, Prabowo Subianto sekaligus Presiden Republik Indonesia terpilih yang kerap tampil berkuda.
“Saya ini juga penggemar berat Pak Prabowo. Makanya apa pun gaya beliau, saya ikuti,” kata pria yang sudah terjun di dunia politik selama 14 tahun ini.
Ada pun dalam pelantikan tersebut, total ada sebanyak 30 anggota dewan yang diambil sumpah dan janji. Mereka akan menjadi wakil rakyat pada periode 2024-2029.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/22/082740078/hadiri-pelantikan-anggota-dprd-kediri-naik-kuda