Salin Artikel

Pasar Krian Sidoarjo Terbakar, 450 Kios Terdampak

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo, Widiyantoro Basuki mengatakan, total sebanyak 450 kios terdampak akibat kebakaran di area Pasar Lama Krian.

"Pastinya kurang kebih hampir 450 (kios). Lantai tiga ini kurang lebih delapan (kios), tapi di masing-masing lantai 1 dan 2 kurang lebih 200-an," kata Widiyantoro, di lokasi, Selasa (20/8/2024).

Widiyantoro mengungkapkan, pihaknya masih belum mengetahui jumlah kerugian yang diderita. Namun, dipastikan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran yang menghanguskan ratusan kiosn itu.

"Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian pedagang cukup luar biasa, ini musibah ini harus bisa dimaklumi. Kami evaluasi dulu nanti kami verifkasi kerugian kira-kira seperti," jelasnya.

Lebih lanjut, Widiyantoro bakal berkoordinasi dengan Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, terkait keberlangsungan pedagang. Sebab, para pemilik kios harus segera bisa kembali berjualan.

"Kita koordinasi dengan Plt Bupati berkaitan dengan tempat penampungan sementara. Karena mereka ini tidak bisa berhenti lama untuk tidak berjualan, aktivitasnya ini," ujarnya.

Widiyantoro menyebut, juga akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk menentukan lokasi penampungan sementara para pedagang Pasar Lama Krian.

"Ini kan baru kejadian, kita baru koordinasi dulu dengan pedagang di pasar, nanti kira-kira dimana. Sementara ini kalau terlihat ya parkiran depan ini enggak apa, sama belakang itu," ucapnya.

Meski demikian, Widiyantoro belum mengetahui kapan para pedagang akan mulai berjualan kembali. Sebab, pihaknya menunggu aparat kepolisian menyelesaikan proses penyelidikan.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Krian, Kompol Daky Dzul Qornain mengatakan, kebakaran di Pasar Lama Krian, sekitar pukul 04.00 WIB. Lalu, sejumlah anggota diterjunkan ke lokasi.

"Tadi pukul 04.15 WIB, dua unit PMK Pasar Krian sudah ada di TKP. Petugas sudah melakukan penyemprotan di beberapa titik," kata Daky, saat ditemui di lokasi, Selasa (20/8/2024).

Daky mengungkapkan, diduga kebakaran tersebut berawal dari salah satu kios yang ada di lantai bawa belakang. Kemudian, api terus membesar hingga akhirnya mengarah ke depan pasar.

"Awalnya hanya yang bawah sebelah selatan, lalu menyebar ke bedak (kios) yang lain yang di atas maupun ke barat. Kami minta bantuan ke PMK Waru, Tarik dan beberapa bantuan lain," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Daky, petugas pemadam masih melakukan pembasahan hingga sekitar pukul 12.30 WIB. Oleh karena itu, dia masih belum mengetahui penyebab kebakaran di Pasar Lama Krian.

"Kita belum bisa menentukan penyebab kebakaran (Pasar Lama Krian) ini. Hanya nanti kita akan cek di titik awal terjadinya kebakaran untuk dilakukan penyekidikan lebih lanjut," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/20/152413778/pasar-krian-sidoarjo-terbakar-450-kios-terdampak

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com