Salin Artikel

PKB Usung Cak Thoriq-Ning Fika di Pilkada Lumajang 2024

Rekomendasi B1KWK diserahkan langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat.

Pasangan yang akrab disapa Cak Thoriq dan Ning Fika ini jadi yang pertama memenuhi syarat untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27-29 Agustus 2024.

Sebab, PKB mempunyai 10 kursi atau 20 persen suara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lumajang pada Pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Sebagai informasi, B1KWK adalah surat pernyataan dukungan resmi dari partai politik terhadap pencalonan bakal pasangan calon kepala daerah.

"Saya dan Ning Fika sudah dapat keputusan sebagai calon bupati dan wakil bupati sudah definitif sudah sepasang, dan secara administratif kami sudah bisa mendaftar karena PKB sudah bisa mengusung calon sendiri. Selanjutnya, tinggal menambah partai lain," kata Thoriq melalui sambungan telepon, Minggu (18/8/2024).

Thoriq mengatakan, saat ini baik dirinya dan Fika terus menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya untuk mendapatkan tambahan dukungan.

Termasuk, dari partai asal Ning Fika yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Perihal partai mana lagi yang akan melabuhkan dukungan kepadanya, Thoriq akan mengumumkannya begitu resmi mendapat dukungan.

"Semua masih komunikasi, mekanismenya beda-beda jadi akan kita ikuti semua. Nanti akan kita umumkan kalau sudah resmi ya," jelasnya.

Thoriq mengatakan, dia diberi pesan oleh Cak Imin untuk mengutamakan prinsip kemanusiaan apabila nanti terpilih sebagai bupati Lumajang.

"Pesannya tadi yang ditekankan soal kemanusiaan, supaya nanti kami bisa memimpin dengan adil," jelasnya.

Pantauan Kompas.com melalui siaran langsung Youtube KompasTV, ketiganya sempat berbincang dan bergurau saat rekomendasi diberikan.

Thoriq bercerita, saat menerima rekomendasi dari Cak Imin, dia sekaligus mengenalkan Ning Fika secara langsung kepada Ketua Umum PKB itu.

"Saya kenalkan ini Ning Fika calon wakil bupati saya, orangnya enerjik, masih muda, pintar, cantik juga," ujarnya.

Sementara, Ning Fika mengatakan, dirinya sangat senang dikenalkan oleh Cak Thoriq kepada keluarga besar DPP PKB.

Pada kesempatan itu, Fika juga sempat bergurau dengan Cak Imin dan ditanya alasan mau berpasangan dengan Thoriq.

"Cak imin nanya saya umur berapa? Kok mau bergandengan dengan Cak thoriq? Cak Imin juga titip salam untuk para kiai dan bu nyai di Lumajang," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/18/192923678/pkb-usung-cak-thoriq-ning-fika-di-pilkada-lumajang-2024

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com