Salin Artikel

7 Keunikan Gunung Semeru, Salah Satunya Ada di Tanjakan Cinta

KOMPAS.com - Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur menjadi salah satu gunung yang kerap dikunjungi pendaki lokal maupun internasional.

Letak Gunung Semeru secara administratif masuk ke wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Gunung Semeru yang memiliki puncak bernama Mahameru dan kawahnya bernama Jonggring Saloko merupakan gunungapi bertipe strato dengan kubah lava.

Sebagai gunung api aktif, aktivitas Gunung Semeru dipantau secara berkala di Pos Pantau Gunung Api (PPGA).

Pos pantau tersebut ada yang berada di Desa Klepu, Kecamatan, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Selain itu ada juga pos pemantau yang berada di Gunung Sawur, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Gunung Semeru memiliki keunikan yang membedakannya dengan gunung lain di Indonesia.

Dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa keunikan dari Gunung Semeru.

1. Salah Satu Gunung Tertinggi di Indonesia

Gunung Semeru diketahui memiliki puncak dengan ketinggian 3.676 m dpl.

Dengan ketinggian tersebut, Gunung Semeru masuk dalam jajaran Indonesia Seven Summits.

Gunung Semeru menjadi gunung tertinggi keempat di Indonesia setelah Gunung Jayawijaya, Gunung Kerinci, dan Gunung Rinjani.

Selain itu, Gunung Semeru juga dikenal sebagai gunung api tertinggi di Pulau Jawa.

2. Julukan sebagai Paku Bumi di Tanah Jawa

Menurut legenda yang dipercaya masyarakat setempat, Gunung Semeru adalah paku bumi yang membuat Pulau Jawa seimbang dan stabil.

Dalam kisah yang tertuang dalam kitab Tantu Panggelaran, dceritakan bahwa Gunung Semeru adalah bagian dari Gunung Meru yang berada di India.

Puncak Gunung Meru tersebut dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu untuk menjadi ‘paku bumi’ bagi Pulau Jawa yang saat itu masih terus berguncang dan terombang-ambing karena mengambang di lautan luas.

4. Keindahan Danau di Kaki Semeru

Gunung Semeru juga dikenal dengan pesona danau yang berada di sepanjang jalur pendakian.

Pemandangan di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.

Bahkan ada beberapa pendaki yang sengaja berkunjung untukmenikmatisuasana di tepi danau.

5. Mitos di Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta adalah sebuah tanjakan dengan kemiringan 45 derajat di jalur pendakian Gunung Semeru.

Lokasi Tanjakan Cinta berada di jalur antara Ranu Kumbolo dengan Oro-oro Ombo.

Menariknya, Tanjakan Cinta memiliki mitos bahwa pendaki yang menoleh ke belakang ketika tengah menanjak akan putus cinta.

Sementara pendaki yang melewati tanjakan ini sembari memikirkan pasangannya dan berhasil melewatinya tanpa menoleh ke belakang maka hubungannya akan berjalan mulus.

6. Pesona Hamparan Bunga di Oro-oro Ombo

Oro-oro Ombo merupakan padang savana yang akan ditemui pendaki setelah berhasil melewati Tanjakan Cinta.

Pada waktu-waktu tertentu, Oro-oro Ombo akan memunculkan pesonanya karena dihiasi oleh hamparan bunga yang bermekaran.

Bunga-bunga berwarna ungu ini sering dikira sebagai bunga lavender, padahal sebenarnya tanaman ini adalah bunga verbena.

Bunga verbena ini boleh dipetik oleh pendaki karena bukan merupakan tanaman yang dilindungi.

Di balik keindahannya, ternyata tanaman ini bersifat invasif sehingga pendaki yang memetiknya diharap membawanya dengan hati-hati agar tidak tercecer di tempat lain karena dapat mengganggu ekosistem.

7. Kalimati dan Arcapada

Kalimati menjadi pos pendakian terakhir sekaligus batas aman pendakian yang ditetapkan TNBTS dan direkomendasikan oleh PVMBG.

Di lokasi ini umumnya pendaki akan mendirikan tenda dan beristirahat sebelum melakukan perjalanan menuju puncak Mahameru apabila kondisi dinyatakan aman.

Umumnya perjalanan ke puncak Mahameru dilakukan pada dini hari karena pendaki mengejar waktu sebelum angin membawa gas beracun dari kawah ke area puncak.

Dalam perjalanan ke puncak via jalur lama, pendaki akan melewati sebuah situs arkeologi bernama Arcapada (Arcopodo).

Di situs ini terdapat sepasang arca perwujudan dari Dewa Siwa yang menjadi simbol tolak bala.

Berada di ketinggian 3.002 m dpl, Arcapada menjadi rumah tertinggi untuk sebuah arca kuno yang ada di Pulau Jawa.

Sumber:
vsi.esdm.go.id 
www.the7summitsindonesia.com   
bookingsemeru.bromotenggersemeru.org  
ksdae.menlhk.go.id  
kompas.com 
travel.kompas.com 
surabaya.kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/13/230947978/7-keunikan-gunung-semeru-salah-satunya-ada-di-tanjakan-cinta

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com