Salin Artikel

Jelang Laga Arema FC Vs Dewa United FC, Poster dan Coretan Bernada Penolakan Bertebaran di Stadion Kota Blitar

Pantauan Kompas.com, coretan cat pilox berbunyi “TOLAK AREMA FC” ada di tiga titik di sekitar Stadion Supriyadi, yakni di pintu tenggara, dinding pagar perumahan di timur stadion, dan pagar proyek yang berada di timur laut stadion. 

Selain coretan itu, puluhan poster berukuran kerta A4 berisi protes terhadap keikutsertaan Arema FC terkait tragedi Liga 1 Sepak Bola Indonesia tertempel di banyak titik terutama pada dinding, pintu, dan tiang di luar stadion.

Protes itu dilayangkan dalam kaitannya dengan pengusutan Tragedi Kanjuruhan yang dinilai belum tuntas.

Poster-poster itu antara lain berbunyi “TIDAK ADA LOYALITAS UNTUK SEBUAH KLUB YAG MENELANTARKAN TRAGEDI KEMANUSIAAN”.

Ada juga tulisan bernada kecaman terhadap klub berjulukan Singo Edan tersebut. Sebab, klub dinilai tak berpihak kepada suporternya dalam kaitan dengan tragedi tersebut.

Poster-poster lainnya menampilkan foto pemilik Arema FC Iwan Budianto dengan tulisan berbunyi “SUPPORTERS ARE LOOKING FOR JUSTICE. YOU ARE BUSY LOOKING FOR PROFIT! (suporter sedang mencari keadilan. Anda sibuk mencari keuntungan!” 

Foto Iwan Budianto juga nampak dicetak pada bidang poster yang sama dengan foto Ketua PSSI Erick Tohir yang juga Menteri BUMN dengan tulisan berbunyi “GILA JABATAN, BUTA TRAGEDI KEMANUSIAAN”.

Menurut seorang pedagang kaki lima di sudut tenggara Stadion Supriyadi, Misriah, aksi corat-coret dan penempelan poster itu diduga berlangsung Jumat (9/8/2024) dinihari. 

“Mungkin dinihari tadi. Pagi ini pas saya mulai buka sudah ada coretan dan poster itu, padahal kemarin belum ada. Kata suami saya yang jualan sampai tengah malam juga, dia tidak melihat,” ujar Misriah kepada Kompas.com. 

“Mungkin setelah suami saya menutup warung ini baru ada coretan itu,” tambahnya.

Hal senada disampaikan petugas jaga Stadion Supriyadi, Didin. Katanya, aksi corat-coret dan penempelan poster itu dilakukan sekitar 6 orang tidak dikenal pada Jumat dinihari sekitar pukul 1.30 WIB.

Didin mengaku mendapatkan informasi itu dari warga sekitar Stadion Supriyadi yang tinggal di gang Jalan Kelud, berseberangan dengan pintu utama atau pintu barat stadion. 

"Tadi ada warga gang depan itu yang mengaku melihat 6 orang menggunakan jaket dan sweather hooddie berkumpul di halte depan itu. Katanya, mereka sekitar pukul 1.30 WIB tadi bergerak cepat menempel poster-poster itu,” terang Didin. 

Menurut Didin, keberadaan poster dan coretan itu sudah dilaporkan ke Polres Blitar Kota.

Didin meyakini pihak kepolisian akan segera dapat mengungkap pelaku karena di sekitar area stadion banyak terdapat kamera pengawas CCTV. 

Sementara itu Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota AKP Sukamto mengatakan pihaknya telah mengetahui adanya aksi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab itu.

Kata Sukamto, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap aksi tersebut. 

Untuk diketahui, Arema FC akhirnya mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Blitar untuk menggunakan Stadion Supriyadi sebagai homebase mengingat Stadion Kanjuruhan Malang masih dalam proses renovasi.

Renovasi itu dilakukan setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dan melukai ratusan lainnya ketika berlangsung pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. 

Pada Liga 1 2024-25, Arema FC akan menjalani 6 dari 16 pertandingan kandang (homebase) di Stadion Supriyadi.

Pertandingan pertama melawan Dewa United FC pada Senin pekan depan. Pertandingan kandang keenam atau terakhir Arema FC di Stadion Supriyadi akan berlangsung awal Desember 2024.

Setelahnya, Arema FC akan kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/09/130120978/jelang-laga-arema-fc-vs-dewa-united-fc-poster-dan-coretan-bernada-penolakan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com