Salin Artikel

Sekap Kakek di Trenggalek dan Rampas Uang Rp 14 Juta, Pria Asal Jember Ditangkap

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Aksi penyekapan dan perampasan uang terjadi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Korban dalam kejadian ini yaitu seorang kakek berinisial LK (81), warga Desa Jambu, Kecamatan Tugu, Trenggalek.

Sedangkan pelaku berjumlah tiga orang, satu di antaranya sudah ditangkap.

Pelaku yang sudah ditangkap berinisial MS (46), warga Dusun Krajan, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia ditangkap anggota Sat Reskrim Polres Trenggalek di wilayah Jember.

Dari hasil pemeriksaan, uang hasil kejahatan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi serta taruhan judi online.

"Pelaku ada tiga orang, satu tertangkap, dua lainnya dalam pengejaran anggota," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin dalam penyampaian rilis di Mapolres Trenggalek, Senin (5/8/2024).

Menurutnya, para pelaku menentukan sasaran secara acak.

"Dalam menentukan sasaran, dilakukan para pelaku secara acak. Kebetulan, sasaran kali ini membawa uang Rp 14 juta," terang Zainul Abidin.

Ditarik ke dalam mobil

Kasus tersebut berawal ketika korban LK hendak membeli jamu di ruko kawasan Jagalan, Kelurahan Ngantru, Trenggalek, pada Sabtu (20/7/2024).

"Kejadian sekitar pukul 07.00 WIB, Sabtu (20/7/2024). Karena masih pagi, kios jamu belum buka, dan korban menunggu di tepi jalan," terang Zainul.

Di tepi jalan tersebut, korban didatangi satu mobil dan salah satu penumpang turun berusaha menarik tangan korban agar masuk ke dalam mobil.

"Pelaku ini memaksa korban untuk masuk dalam mobil, dan bilang akan mengantar korban keliling," ujar Zainul.

Setelah masuk mobil, korban mengetahui ada pelaku lain yang berjumlah total tiga orang. Salah satu dari pelaku yang di dalam mobil tersebut, lantas merebut dan membuka tas yang dibawa korban. Tas itu berisi uang sebesar Rp 14 juta.

"Korban sempat mempertahankan tasnya ketika diminta paksa oleh pelaku, hingga tali tas putus," terang Zainul Abidin.

Tidak hanya itu, korban LK selama dalam mobil juga mengalami kekerasan yakni mulut dan hidung disekap dengan tangan pelaku.

"Mulut korban disekap, dan diancam akan dibuang ke Kabupaten Pacitan apabila berteriak. Korban juga diancam akan disakiti," terang Zainul.

"Akibatnya, korban sempat mengalami pendarahan di bagian hidung" sambung Zainul.

Setelah para pelaku menguasai harta korban, kemudian pelaku meninggalkan korban di tepi jalan wilayah Kelurahan Tamanan, Trenggalek. Hingga akhirnya korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Korban ini diajak keliling berputar-putar oleh pelaku, sambil diancam. Kemudian diturunkan dan ditinggalkan di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo wilayah Kelurahan Tamanan, Trenggalek," terang Zainul.

Dari penyelidikan polisi terhadap tersangka MS, uang hasil kejahatan digunakan pelaku untuk memenuhi kebutuhan hidup serta taruhan judi online.

"Uang sudah dibagikan para tersangka, untuk kebutuhan pribadi dan judi online," terang Zainul.

Hendak ditabung ke bank

Zainul mengatakan, uang sebesar Rp 14 juta yang dibawa kakek LK tersebut rencananya akan ditabung ke bank. Sembari menunggu jam operasional bank buka, kakek LK terlebih dulu hendak membeli jamu namun kiosnya masih tutup.

"Uang itu merupakan hasil penjualan padi, jagung, hewan ternak, serta buruh tani. Uang korban tersebut dikumpulkan di rumah dan setelah terkumpul akan ditabungkan ke bank," terang Zainul.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun.

"Pelaku diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara," ujar Zainul Abidin.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/05/163630578/sekap-kakek-di-trenggalek-dan-rampas-uang-rp-14-juta-pria-asal-jember

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com