Pantauan di lokasi kejadian, titik kebakaran berupa sebuah rumah yang berada di sebelah barat kantor utama pondok pesantren. Kepulan asap tebal membumbung tinggi dari lokasi tersebut.
Sejumlah petugas pemadam kebakaran berjibaku menyemprotkan air ke titik api. Air bersumber dari unit mobil pemadam yang sudah siaga di lokasi.
Syamsul Fuad, seorang petugas damkar mengatakan, ada enam unit mobil damkar yang diturunkan.
“Damkar dari Pemkot ada 4 unit lalu dibantu dari pemkab 1 unit,” ujarnya Syamsul ditemui di lokasi kejadian.
Setelah berjibaku sekitar dua jam lamanya, api baru berhasil dipadamkan.
“Tadi kendala lapangan karena akses yang terbatas dan banyaknya masyarakat yang menonton,” pungkasnya.
Pengurus Ponpes Lirboyo, Khusnuddin An Nuur mengatakan, yang terbakar merupakan sebuah rumah dan lokasi di dalam kawasan pondok.
“Tapi sekarang sudah padam setelah ditangani dengan cepat oleh petugas damkar,” ujar Khusnuddin di lokasi kejadian.
“Selanjutnya kita bawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan intensif. Gejala sesak napas ringan antara 5 sampai 10 orang.” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Abdul Mu’id Shohib mengatakan, titik yang terbakar merupakan rumah dari almarhum KH. Marzuqi Dahlan, salah seorang pengasuh pesantren.
Rumah tersebut selama ini ditempati oleh Gus Ahlis, salah seorang kerabat.
“Mohon doa, ndalem (rumah)kasepuhan almarhum KH. Marzuqi Dahlan yang saat ini ditempati Gus Ahlis siang ini terbakar,” ujar KH.Abdul Mu’id dalam pesan pendeknya kepada Kompas.com.
Pengasuh dengan sapaan akrab Gus Mu’id itu menegaskan, tidak ada korban dalam peristiwa itu dan api bisa dikendalikan sebelum merembet ke wilayah lainnya.
“Alhamdulillah sudah dapat dikendalikan. Dugaan kuat (penyebabnya) konslet. Sebelumnya terdengar ledakan.”pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/05/154850878/rumah-pengasuh-ponpes-lirboyo-terbakar-sejumlah-santri-alami-sesak-napas