Ledakan itu terjadi di samping rumah Mustahep, mantan Kepala Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, pada Kamis kemarin (1/8/2024).
Empat orang yang diperiksa tersebut adalah korban luka, pemilik gudang yang meledak, dan dua warga sekitar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi Doni Setiawan menjelaskan, pemeriksaan terhadap keempat orang itu masih seputar peristiwa, dan belum mengarah pada asal usul keberadaan bahan peledak.
"Masih normatif pertanyaan kepada para saksi. Untuk lebih mendalam, masih menunggu hasil penyelidikan," kata Doni Setiawan saat ditemui di kantornya, Jumat (2/8/2024).
Doni menambahkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, bahan peledak masuk kategori ledakan lemah (low explosive). Akibatnya, korban yang terkena ledakan mengalami luka bakar.
"Belum diketahui siapa pemilik bahan peledak itu. Bahannya termasuk low explosive," kata Doni.
Sementara itu, korban luka Ainul Yakin (30) saat ini masih dirawat di RSUD Smart Pamekasan. Luka bakar di tubuhnya sudah dibalut dengan perban.
Adik korban, Ahmad Fahrur Rozi menjelaskan, ledakan berawal saat kakaknya mencari salah satu barang di dalam gudang.
Tiba-tiba korban melihat benda mirip bom ikan sebanyak lima buah. Salah satunya kemudian dilemparkan, dan lantasmeledak.
"Kakak saya tidak menyangka jika akan meledak karena bom itu diduga mainan," kata Fahrur Rozi.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di sebuah gudang penyimpanan barang bekas di sebelah barat rumah mantan Kepala Desa Larangan Slampar.
Ledakan terdengar sampai radius dua kilometer. Dalam peristiwa ini, seorang pria bernama Ainul Yakin menjadi korban, tubuhnya penuh dengan luka bakar.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/02/153513178/4-orang-diperiksa-terkait-ledakan-di-pamekasan