Salin Artikel

Dugaan Teroris di Kota Batu, Kapolres Imbau Masyarakat Tingkatkan Kepedulian Sosial

Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif warga dalam memantau lingkungan sekitar mereka.

"Kita harus tetap mendukung pariwisata, namun saya mengimbau kepada warga Batu untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap tetangga, mengenal mereka lebih baik, sehingga kita dapat saling mengenali."

"Ini dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata AKBP Andi, Jumat (2/8/2024).

Selain itu, Kapolres juga menyoroti peran penting petugas keamanan setempat. Dia menghimbau masyarakat, apabila menemukan hal-hal mencurigakan segera melapor kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, atau perangkat keamanan lainnya.

Pihaknya juga berupaya melakukan pengawasan lebih ketat terhadap tempat-tempat publik seperti tempat ibadah, serta rumah-rumah sewaan di kawasan tersebut.

"Kami akan membawa diskusi ini kepada Pak Wali Kota sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan yang lebih baik, sehingga kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang," ujarnya.

AKBP Andi mengatakan, pihaknya berupaya proaktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama dalam menghadapi ancaman terorisme yang bisa mengganggu stabilitas daerah.

"Diharapkan dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan bersama, Kota Batu dapat tetap menjadi kota yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Densus 88 Mabes Polri mengamankan 3 orang terduga teroris di Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (31/7/2024).

Sehari berselang, Kamis (1/8/2024), polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menginventarisasi dan mengumpulkan barang-barang bukti di lokasi rumah terduga teroris.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan, Densus 88 Mabes Polri melakukan serangkaian penyelidikan di wilayah Kota Batu sejak beberapa hari lalu.

"Jadi hari ini (Kamis, 1/8/2024) masih dalam rangkaian penyelidikan dugaan kasus teroris. Kemudian Polda Jatim membantu mengamankan proses penyelidikan yang dilakukan Tim Densus 88," kata Kombes Dirmanto, Kamis (1/8/2024).

Sejauh ini, terdapat 3 orang terduga teroris yang diamankan polisi.

"Tiga orang sementara ini statusnya masih diamankan. Untuk proses lainnya tolong ditunggu ini masih berproses konstruksi peristiwa hukumnya mohon ditunggu," katanya.

Tim penjinak bom (jibom) sudah melakukan sterilisasi sejak Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 20.00 WIB di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian juga tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, tim Labfor juga sudah bekerja melakukan pencarian dan pengumpulan barang bukti sesuai dengan SOP," kata Kombes Dirmanto, Kamis (1/8/2024).

Lalu, pihak kepolisian melakukan inventarisasi dan mengumpulkan beberapa barang bukti yang ada di TKP. Selain itu, juga mengambil sidik jari maupun DNA untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Polisi juga telah menemukan sejumlah temuan penting dari hasil olah TKP. Namun, tidak semua bisa disampaikan oleh pihaknya.

"Pertama yaitu ada bahan kimia untuk membuat bahan peledak (handak), kemudian di TKP juga ditemukan peralatan pembuatan handak ini ada di situ ya, kemudian yang ketiga yang ditemukan di TKP itu casing bom," ungkapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/02/151008778/dugaan-teroris-di-kota-batu-kapolres-imbau-masyarakat-tingkatkan-kepedulian

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com