Salin Artikel

Pikap dari Blora Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu, Sopir Tewas

BLITAR, KOMPAS.com – Mobil pikap dari luar daerah dengan nomor polisi K 937 Y tertabrak kereta api di pelintasan tanpa palang pintu di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (26/7/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibat kejadian itu, pengemudi bernama BTS (24) yang tercatat sebagai warga Desa Jiken, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tewas.

Sementara mobil pikap jenis Mitsubishi L 300 itu terlempar sekitar 5 meter dan mengalami kerusakan parah.

Kepala Unit Penegakan Hukum pada Satlantas Polres Blitar Ipda Anggit Purba Sukma mengatakan, BTS merupakan korban satu-satunya pada kecelakaan tersebut karena tidak ada penumpang yang menyertai.

“Korbannya hanya pengemudi karena tidak ada penumpang. Korban sendirian,” ujar Anggit saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

“Sepertinya memang warga luar daerah sesuai identitas yang ada pada korban, asal Blora. Kalau kita lihat nomor polisi pikapnya juga pelat nomor dari daerah Blora dan sekitarnya,” tambah Anggit.

Anggit mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait kronologi kejadian.

Berdasarkan keterangan awal sejumlah saksi, lanjutnya, mobil jenis Mitsubishi L 300 yang dikemudikan BTS melaju dari arah barat menuju Talun. Di lokasi kejadian, mobil berbelok ke kanan ke arah perkampungan dengan menyeberangi pelintasan rel kereta api yang tidak dilengkapi palang pintu.

Pada saat yang sama, ujarnya, Kereta Api Dhoho-Penataran dari arah Blitar menuju Malang melintas di perlintasan tersebut sehingga mobil yang dikemudikan BTS tertabrak.

“Sedang kami dalami, apakah ketika pikap berada di atas rel kemudian macet atau bagaimana, kami belum dapat memastikan. Kami akan mintai dulu keterangan saksi-saksi yang melihat kejadian dan mencari rekaman kamera CCTV yang mengarah ke pelintasan,” tuturnya.

Anggit mengakui bahwa pelintasan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah pelintasan tanpa palang pintu yang sangat rawan kecelakaan.

Pasalnya, posisi rel membujur berdekatan dan beriringan dengan jalan raya sehingga kendaraan dari jalan raya yang hendak masuk ke perkampungan akan langsung masuk ke area pelintasan yang berbahaya.

“Jika benar korban adalah warga Blora yang baru datang ke Blitar, sangat mungkin korban tidak menguasai medan. Tidak tahu kerawanan di TKP tersebut,” terangnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/26/193721078/pikap-dari-blora-tertabrak-kereta-di-pelintasan-tanpa-palang-pintu-sopir

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com