MADIUN, KOMPAS.com - Tim penyidik Satuan Reskrim Polres Madiun memastikan Hario Anggi Pratama (36), sopir truk pengangkut barang rongsokan yang tewas di Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, adalah korban perampokan. Pasalnya, hasil olah tempat kejadian perkara mendapati muatan truk berupa rongsokan hilang separuh.
Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra yang dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (25/7/2024), menyatakan, sopir truk pengangkut barang rongsokan meninggal setelah dirampok orang tak dikenal.
“Berdasarkan keterangan dari pemilik truk menyatakan rongsokan besi dan tembaga yang dimuat truk saat kejadian hilang setengahnya. Kalau dirupiahkan nilainya mencapai Rp 600 juta,” kata Magribi.
Untuk mengungkap pelaku pembunuh itu, polisi terus mendalami keterangan dari para saksi. Sejauh ini sudah enam saksi diperiksa polisi, di antaranya pemiliki truk dan pemasok tembaga dari Yogyakarta.
Tak hanya itu, untuk mengungkap para pelaku, polisi mengamankan sejumlah rekaman CCTV. Dari rekaman CCTV itu diharapkan dapat terungkap penyebab kematian korban.
Menyoal hasil otopsi jasad korban, Magribi mengatakan polisi masih menunggau hasilnya dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Penyidik mendapatkan informasi ditemukan luka pada bagian kepala dan bibir korban.
Hanya saja, belum bisa dipastikan luka pada bibir dan kepala itu akibat benda tumpul atau benda tajam.
“Untuk mengetahui penyebab luka-luka yang dialami korban hingga meninggal dunia kami masih menunggu hasil otopsinya,” demikian Magribi.
Diberitakan sebelumnya, jasad seorang sopir ditemukan tewas di dalam sebuah truk bermuatan rongsokan di Dusun Bajulan, Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (17/7/2024) petang.
Korban diduga sudah meninggal lebih dari satu hari di dalam truk yang parkir di depan warung makan.
Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/7/2024) malam, membenarkan penemuan mayat di dalam truk tersebut.
“Jasad pria itu meninggal di dalam truk dan masih dalam kondisi terkunci,” kata Magribi.
Untuk mengevakuasi jasad korban, kata Magribi, polisi memanggil tukang kunci yang membuka pintu truk. Dari pemantauan polisi di lokasi, jenazah korban sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Polisi menduga korban sudah meninggal lebih dari satu hari.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/25/170254378/sopir-truk-pengangkut-rongsokan-tewas-di-madiun-diduga-korban-perampokan