Belakangan terungkap korban adalah Hario Anggi Pratama (36), warga Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Saat ditemukan, kondisi jasad korban sudah mulai membusuk di dalam truk yang terparkir di depan rumah makan.
Karyawan rumah makan, Alfreda Evan mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB, penjaga rumah makan mencium aroma tak sedap.
“Penjaga lantas melapor ke pemilik rumah makan, dan menghubungi pemerintah desa serta polsek. Setibanya di tempat langsung mencari keberadaan bau,” tuturnya.
Awalnya aroma tak sedap dikira dari bangkai tikus. Namun kecurigaan muncul saat banyaknya lalat di kursi depan sebuah truk yang terparkir. Saat dicek, ada sosok mayat di tempat pengemudi.
“Dicek dengan mengintip dari luar, ada sosok jenazah jenis kelamin pria. Posisinya di bawah setir,” pungkasnya.
Evakuasi jasad korban memakan waktu berjam-jam karena pintu truk terkunci rapat. Polisi bahkan harus memanggil ahli kunci guna membuka pintu truk.
Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra mengungkapkan, saat ditemukan, jasad tidak berada di kursi pengemudi, melainkan di tempat duduk penumpang, dengan kepala tertelungkup ke kursi truk, dan kaki melipat di dashboard.
“Diperkirakan dari dokter forensik meninggal lebih dari 24 jam. Setelah ini kami otopsi, agar bisa diketahui tanda-tanda kekerasan, mungkin bisa jadi diduga pembunuhan,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Ia menambahkan, truk korban membawa besi besi tua rongsok jenis tembaga. Berdasarkan keterangan pemilik kendaraan, korban berangkat dari Yogyakarta hendak mengantar muatan ke Porong, Sidoarjo.
“Korban berangkat Senin (15/7/2024) sore, sampai di rumah makan pada Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 04.30 WIB. Bahkan kami sempat menemukan ceceran tembaga di tanah dekat TKP kemarin,” pungkasnya.
Separuh muatan hilang, ada luka di kepala korban
Kasatreskrim Polres Madiun AKP Magribi Agung Saputra menduga kuat, korban meninggal akibat dirampok oleh orang tak dikenal.
Dugaan tersebut muncul karena menurut pemilik truk, muatan truk yakni rongsokan besi dan tembaga hilang separuh.
“Pemilik truk menaksir kerugiannya mencapai Rp 600 juta. Untuk berat muatannya sekitar 9 ton,” ujar AKP Magribi, Rabu (24/7/2024).
Terkait kematian korban, penyidik terus menggali keterangan dari enam aksi
“Saksi ini tidak jauh dari tempat kejadian perkara, termasuk pemilik truk dari pemasok tembaga UD Mitra Logam, Yogyakarta,” jelasnya.
“Kami juga mengamankan beberapa barang bukti, salah satunya rekaman CCTV, untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban,” tambah dia.
Sementara itu KBO Reskrim Polres Madiun Iptu Johan mengatakan, pemeriksaan menunjukkan ada luka bagian kepala dan bibir korban.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari Tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
“Akibat apa lukanya, ini masih didalami dan akan diperiksa lebih lanjut,” ujarnya.
Setelah diotopsi, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan diberangkatkan ke rumah duka untuk dimakamkan.
“Mohon doanya. Proses penyelidikan masih berlanjut, mudah mudahan diberikan kelancaran,” pungkasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Aloysius Gonsaga AE), Tribun Jatim
https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/25/141500678/misteri-kematian-sopir-di-dalam-truk-di-madiun-sebagian-muatan-hilang-ada