Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan telah memeriksa 11 orang dalam kasus tersebut, meliputi keluarga, tetangga dan majikan korban, termasuk tamu dari Surabaya yang sebelum ditemukan tewas datang ke rumah korban.
"Semua dugaan kami dalami semua," ungkapnya melalui pesan singkat, Kamis (18/7/2024).
Hingga saat ini Satreskrim Polres Malang belum memastikan penyebab tewasnya korban. Pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.
"Yang jelas kepalanya luka. Tapi lukanya disebabkan apa kami masih menunggu hasil autopsi," terangnya.
Gandha juga menyebut hasil identifikasi barang korban yang hilang di antaranya sepeda motor merek Vario.
"Yang hilang sepeda motor, masih belum ditemukan keberadaannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Suni (48) ditemukan tewas tergeletak di kamar rumahnya, disertai adanya bercak darah di kepalanya, Selasa (16/7/2024) sore.
Suni diduga tewas akibat penganiayaan disertai perampokan oleh seseorang. Pasalnya beberapa barang seperti ponsel dan sepeda motor Vario raib.
Ketua RT setempat, Fresio Sudarmawan membenarkan kejadian itu, pada sekitar pukul 16.00 WIB. Suni ditemukan di kamarnya dengan posisi tidur miring.
"Awalnya suaminya mengira istrinya tidur karena saat ini korban berselimut. Namun, saat digoyang-goyang tubuhnya, tidak kunjung bangun."
"Lantas ketika dibuka ia sudah tidak bernyawa, dan terdapat bercak darah di tembok dan kasurnya. Saat itulah Juwanto berteriak," ungkapnya saat ditemui, Selasa (16/7/2024) malam.
Suni bekerja sebagai asisten rumah tangga salah satu warga Kecamatan Pakis. Menurut Fresio, paginya ia pulang dari bekerja pukul 10.00 WIB, karena ada teman perempuannya dari Surabaya.
"Ia biasanya pulang kerja pukul 12.00 WIB. Tapi tadi pagi ia pulang pukul 10.00 WIB karena ada temannya dari Surabaya," jelasnya.
Namun, setelah itu warga setempat tidak lagi menghiraukan Suni dan tamunya, hingga kemudian ditemukan tewas dan barang-barang milik korban hilang.
"Begitu pun, tamunya juga sudah tidak ada ketika korban ditemukan tewas," tuturnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/18/213157778/polres-malang-periksa-11-saksi-atas-tewasnya-art-di-malang