Salin Artikel

Pendampingan Khusus SMKN 1 Kepanjen Antarkan Siswanya Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2024 di IKN

Prestasi tersebut bakal jadi sejarah karena Raihan dan para anggota Paskibraka tersebut tercatat sebagai pasukan pertama yang mengibarkan bendera di IKN.

Raihan menjadi Paskibraka Nasional mewakili Jawa Timur, bersama Rahdisty Syawala Yogi, siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Kota Surabaya.

Muhammad Raihan merupakan siswa SMKN 1 Kepanjen asal Desa Slorok, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang.

Ia adalah siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) yang duduk di bangku kelas XI.

Rasa bangga dan haru dirasakan seluruh unsur lembaga SMKN 1 Kepanjen, atas prestasi Raihan.

"Alhamdulillah, setelah 15 tahun, sejak berdirinya sekolah ini, salah satu siswa kami terpilih sebagai Paskibra Nasional," ungkap Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan, M Amiruddin Atimurrahmann saat ditemui, Senin (15/7/2024).

Amiruddin menyebut, Raihan merupakan siswa pertama yang terpilih sebagai Paskibraka Nasional. Selama ini siswanya hanya terpilih sebagai Paskibra Provinsi Jawa Timur.

"Sebagai bentuk apresiasi, Kepala Sekolah SMKN 1 Kepanjen, Lasmono akan memberikan reward kepada Raihan sepulang dari IKN nanti," jelasnya.

Saat ini, Raihan tengah menjalani karantina di Cibubur, Jakarta Timur, sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.

"Ia lolos mengikuti tahapan seleksi, mulai tingkat Kabupaten Malang pada Mei hingga tingkat Provinsi Jawa Timur pada Juni lalu," ujarnya.

Salah satu pendamping ekstrakurikuler Paskibra SMKN 1 Kepanjen, Sugihantoro mengatakan SMKN 1 Kepanjen memberikan pendampingan khusus untuk anggota ekstrakurikuler Paskibra SMKN 1 Kepanjen, baik dari sisi fisik maupun akademiknya.

"Ada 4 poin pendampingan yang kami berikan yakni pendidikan kewarganegaraan, pengentahuan umum, peraturan baris berbaris (PBB) dan kesehatan," urainya.

Menurut Sugihantoro, pihak sekolah tidak melulu secara serius memberikan satu metode pendampingan 4 poin itu. Ia sering memberikan asupan akademik secara santai.

"Misalnya dengan metode diskusi atau berbincang di ruang terbuka," ujarnya.

"Sedangkan untuk PBB kami dibantu oleh salah satu anggota Koramil Kepanjen, setiap hari Jumat," imbuhnya.

"Begitu pun dari segi fisiknya, kami selalu memberikan himbauan agar anggota Paskibra menjaga asupan makanan."

"Begitu pun olahraga, kami juga mengontrol waktu olahraga para anggota. Bahkan, saat mereka di rumah kami juga mengontrolnya via sambungan telepon," jelasnya.

Lebih lanjut, Sugihantoro juga mengatakan, setiap anggota ekstrakurikuler juga dikontrol pola bermedia sosialnya, agar menggunakan media sosial secara sehat.

"Tujuannya untuk menghindari tumbuhnya jerawat di kulit, apabila siswa melihat konten yang tidak baik di media sosial," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/15/165042178/pendampingan-khusus-smkn-1-kepanjen-antarkan-siswanya-jadi-anggota

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com