Salin Artikel

Pidato Mahasiswa FKM Unair asal Bontang Viral, Bangga Orang Tua Jual Nasi Goreng

Namanya viral setelah ia memberikan sambutan menyentuh saat prosesi wisuda. Reno tak malu menyebut pekerjaan orang tuanya.

Dalam video yang beredar, Reno memberikan sambutanya tersebut di depan Rektor Unair, Prof M Nasih dan lulusan lainnya di Gedung Airlangga Convention Center (ACC), Sabtu (15/6/2024).

"Orang tua saya penjual nasi goreng di pinggir jalan, sejak kuliah saya selalu hidup dalam ketakutan. Saya takut orang tua saya kelaparan," kata Reno, dalam video yang beredar.

"Dengan ini saya mendeklarasikan, saya adalah sarjana pertama di keluarga, atas nama bapak Riyanto Effendi dan ibu Ittadul Hasanah, saya anak anda," tambahnya.

Mengenai hal tersebut, Reno mengatakan, momen tersebut tidak direncanakanya sebelumnya.

Sebab, dia hanya merespon rektor yang meminta para lulusan memberikan pidato.

"Itu tidak ditunjuk, rektor mempersilahkan mahasiswa yang ingin menyampaikan. Saya angkat tangan jadi pidatonya tanpa teks dan persiapan," kata Reno, saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/7/2024).

Reno mengungkapkan, ketika wisuda kedua orang tuanya tidak bisa hadir karena terkendala biaya.

Dengan demikian, tujuannya memberikan pidato untuk menyampaikan pesan kepada mereka.

"Saya kira dengan maju, biasanya nanti setelah wisuda ada tayangan ulang, lalu saya ingin membagikan itu ke orang tua. Kalau terkait dengan video saya viral itu di luar ekspektasi," jelasnya.

Mahasiswa dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,8 itu menyebut, kedua orang tuanya senang dengan pidato itu. Hal tersebut membuatnya bersyukur bisa melakukannya.

"Sudah tahu (orang tua), terharu, karena walaupun saya anak terakhir, saya mandiri apapun saya kerjakan sendiri. Terus pas maju saya tidak malu menyebut pekerjaan dan orang tua bangga," ujarnya.

Saat ini, Reno tengah menunggu janji Rektor Unair untuk memberikan pekerjaan dan melanjutkan S2. Akan tetapi, dia belum mengetahui sampai kapan akan mendapatkannya.

"Setelah pidato Pak Rektor menjanjikan rekomendasi pekerjaan dan beasiswa S2, mungkin lebih bijak saya tidak pulang ke Bontang. Jadi sambil menunggu surat rekomendasi keluar," tutupnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/08/164517478/pidato-mahasiswa-fkm-unair-asal-bontang-viral-bangga-orang-tua-jual-nasi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com