Kelangkaan gas melon itu bukan hanya di wilayah Banyuwangi kota saja, tetapi juga terjadi di sejumlah kecamatan di Banyuwangi.
"Ndak tahu kok akhir-akhir ini sulit nyari elpiji 3 kilogram," kata Fatimah, warga Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, kepada Kompas.com, Senin (8/7/2024).
Menurut Fatimah, sulitnya mencari stok elpiji 3 kilogram di pasaran tersebut terjadi sejak sebulan terakhir.
"Bahkan saya harus berkeliling ke beberapa toko untuk mencari," ungkap Fatimah.
Fatimah mengaku harus berkeliling ke pengecer hingga pangkalan agar bisa mendapatkan elpiji 3 kilogram.
"Ya, bingung, ini kan kebutuhan sehari-hari. Pas masak terus gas habis, kompor kan mati, jadi repot," ucap Fatimah.
Siti Aminah, warga Desa Kebaman, Kecamatan Srono, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, stok elpiji yang biasa dibeli sering habis.
"Sering habis, saya tanya ke penjualnya, katanya stoknya ya memang sulit. Ndak tahu juga kenapa," ujar Aminah.
Kalaupun ada, harga di tingkat pengecer sudah mencapai Rp 19.000 per tabung. Naik Rp 1.000 dari harga sebelumnya Rp 18.000.
Sedangkan di pangkalan, saat ini harganya mencapai Rp 17.000. Juga naik Rp 1.000 dari harga sebelumnya Rp 16.000 per tabung.
Dwi Purwanti, salah satu penjual elpiji di Kecamatan Srono, mengaku stok elpiji di tokonya sering kehabisan.
"Dari pangkalan soalnya juga dibatasi, katanya stoknya sedikit," katanya saat ditemui Kompas.com.
Purwanti mengaku kondisi elpiji 3 kilogram mulai langka terjadi sejak sebulan terakhir.
"Pokoknya pas lebaran Idul Adha itu mulai langka. Sulit didapatkan," terang Purwanti.
Purwanti berharap kelangkaan elpiji ini tidak berlarut-larut. Dia meminta kepada pemerintah untuk segera turun tangan agar kelangkaan elpiji 3 kilogram dapat diatasi.
"Semoga segera ada solusi. Tidak sampai lama langkanya," harap Purwanti.
Sementara itu pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi Hazi Bauzir, mengatakan, pasokan elpiji melon selama ini sebenarnya tergolong lancar.
"Selama ini kami mendapat pasokan elpiji melon sebanyak 160 tabung per pekan yang dikirim dalam tiga tahap," katanya.
Namun Hazi mengakui memang ada peningkatan permintaan dari masyarakat sejak beberapa pekan terakhir. Ia menduga, lonjakan permintaan akibat hari raya dan hajatan.
"Setiap hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, sudah pasti peningkatan permintaan. Sudah bertahun-tahun seperti itu. Apalagi sekarang musim hajatan dan akan menyambut kepulangan haji," terang Hazi.
Menurut Hazi, pihaknya akan mendapat tambahan kiriman elpiji melon dari Pertamina, atas permintaan sebelumnya yang dilakukan oleh pemda merespons kelangkaan elpiji di Banyuwangi.
"Iya, ada tambahan. Hari ini ada tambahan 100 tabung. Mudah-mudahan ke depan tetap ada tambahan lagi," tandas Hazi.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/08/091922578/elpiji-3-kilogram-masih-langka-di-banyuwangi