Aksi solidaritas dikemas dalam bentuk teatrikal yang digelar di area selatan monumen Arek Lancor, Jumat (6/7/2024).
Dalam akti tersebut, jurnalis membakar miniatur rumah, diikuti dengan jeritan dan tangisan dari dalam rumah tersebut.
Kordinator aksi, Khairul Umam menjelaskan, aksi tersebut dalam rangka solidaritas atas kasus Rico Sempurna Pasaribu yang tewas bersama dengan istri, anak dan cucunya.
Muncul spekulasi bahwa kematian jurnalis tersebut terkait dengan aktivitas Sempurna Pasaribu yang aktif memberitakan soal judi dan narkoba.
"Sungguh kami sangat prihatin jika ada wartawan dibunuh karena produk jurnalistik. Maka kami aksi untuk mendukung aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini," kata Khairul Umam.
Jika terbukti ada kesengajaan di balik kematian Rico, dia menilai hal itu sangat sadis. Sebab, keluarganya yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan Rico, turut menjadi korban.
"Belum ada kasus jurnalis yang diduga dibunuh sekeluarga. Ini peristiwa yang di luar naluri kemanusiaan," imbuh Umam.
Khairul mendesak agar Kapolri mengusut tuntas kasus ini.
"Jangan karena ada aparat yang diduga terlibat kemudian polisi tidak independen dalam penanganannya, hal ini bisa menjadi pelanggaran HAM," ungkapnya.
Selain mendesak Polri, Umam juga meminta Dewan Pers dan Komite Keselamatan Jurnalis (KJJ) melakukan investigasi independen agar kasus ini bisa transparan dan terlepas dari intervensi pihak lain.
"Semoga investigasi Dewan Pers dan KKJ memberikan informasi yang terang sehingga ke depan tidak ada lagi jurnalis dibunuh bersama keluarganya," tandasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/06/000004678/aksi-teatrikal-merespons-kasus-kematian-wartawan-dan-keluarganya-yang