Salin Artikel

Cerita Penemuan Motor Hilang di Jombang, Berawal dari Sepeda Angin yang Digunakan Pelaku

Peristiwa raibnya motor milik Rif’an terjadi pada Minggu (30/6/2024) malam.

Saat tidak menemukan motor miliknya, Rif’an justru menemukan sepeda pancal atau sepeda angin, tidak jauh dari tempat ia memarkir motor.

Rif’an dan tetangganya tidak mengetahui siapa pemilik sepeda angin tersebut. Namun, sepeda itu diduga ditinggalkan pelaku, saat mengambil motor Rif’an.

“Minggu malam, ada warga kehilangan sepeda motor dan di situ ditemukan sepeda pancal. Kemungkinan itu merupakan sepeda yang ditinggalkan pelaku,” kata Andik, tetangga korban, Selasa (2/7/2024) pagi. 

Dia menuturkan, pencurian motor milik Rif’an terkuak pada Senin (1/7/2024) malam.

Saat itu, warga sekitar mengetahui ada seorang perempuan berusia sekitar 45 tahun mengendarai sepeda angin, melintas di depan rumah Rif’an.

Sepeda angin yang digunakan perempuan itu, diketahui oleh warga merupakan sepeda milik Slamet, yang rumahnya tidak jauh dari rumah Rif’an.  

Andik, warga Desa Kauman mengungkapkan, saat mengetahui ada perempuan yang menggunakan sepeda angin tetangganya, beberapa warga menghentikan perempuan tersebut. 

Warga kemudian menanyakan tentang sepeda milik Slamet yang dibawa oleh perempuan itu.

Namun, saat dihentikan dan dihujani beberapa pertanyaan, perempuan itu marah dan membanting sepeda di tangannya.

Dia kemudian kabur meninggalkan warga dan berjalan menuju kompleks makam di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung.

“Mungkin karena merasa terpojok sebab ada warga yang mengetahui itu bukan sepedanya, dia marah-marah dan membanting sepeda. Perempuan itu lalu kabur ke arah pesarean (kompleks makam) Mbah Sayyid Sulaiman (Desa Mancilan),” ungkap Andik.

Menyadari ada yang tidak beres, beberapa orang mengikuti ke mana arah perempuan itu pergi.

Warga kemudian berpencar untuk menemukan keberadaannya di sekitar kompleks makam Sayyid Sulaiman.

Pencarian warga akhirnya membuahkan hasil. Perempuan yang awalnya kabur ke arah kompleks makam, diketahui sedang bersembunyi di sebuah kebun di sekitar kompleks makam. 

Saat menemukan perempuan berusia 45 tahun tersebut, warga juga menemukan sepeda milik Rif’an yang hilang pada Minggu malam. Di atas motor, terdapat banyak barang milik perempuan itu.

“Kami berpencar, mencari ke sisi-sisi luar (kompleks) makam. Akhirnya, ketemu orangnya. Orangnya ada di situ dan kebetulan orangnya ada di situ,” tutur Andik.

Dia mengungkapkan, perempuan itu sempat menolak tudingan mencuri motor milik Rif’an, meski tertangkap tangan warga motor yang ada bukan miliknya. Perempuan itu terus marah-marah dan tidak mengakui dirinya mencuri.

Dikatakan Andik, kasus itu langsung dilaporkan ke Kepolisian Sektor Mojoagung.

Petugas dari Polsek Mojoagung yang mendatangi lokasi, langsung mengamankan perempuan itu untuk dibawa ke kantor polisi.

Namun, upaya petugas itu tidak mudah. Perempuan itu terus marah-marah dan berperilaku layaknya orang tidak waras, saat hendak dibawa ke Kantor Polsek Mojoagung.

“(Selasa) dini hari tadi dibawa ke Polsek Mojoagung. Bawaannya ya marah-marah dan memberontak waktu mau dibawa ke kantor polisi,” ujar Andik.

Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas menyatakan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait penanganan kasus dugaan pencurian oleh perempuan berusia 45 tahun tersebut.

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan, sebab sejak ditangkap dan dibawa ke kantor polisi, perempuan itu berlagak seperti orang gila.

Berdasarkan identitas yang diperoleh petugas, sosok perempuan itu adalah MAR, perempuan berusia 45 tahun, asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.  

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/02/104755878/cerita-penemuan-motor-hilang-di-jombang-berawal-dari-sepeda-angin-yang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com