KOMPAS.com - Jasad balita berinisial AF (4) ditemukan terkubur di samping rumahnya, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/6/2024).
Bocah tersebut tewas dianiaya ibu kandungnya, NA (26), dan ayah tirinya, T (23).
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ipda Hery Wiyono mengatakan, T mengubur jasad korban secara diam-diam pada Minggu (23/6/2024).
“Pemakamannya sekitar menjelang subuh,” ujarnya, Rabu (26/6/2024).
T menggunakan alat-alat seadanya untuk menggali tanah, seperti sendok dan kayu. Kedalaman liang lahad hanya 40 sentimeter.
Jenazah AF yang terbungkus kafan, dikubur secara apa adanya karena NA dan T panik.
T bertanya kepada AF, apakah bocah tersebut yang menumpahkannya. Namun, korban mengelak, lalu menunjuk ibunya.
NA juga membantah menumpahkan isi gelas. Ia kemudian balik menuding AF.
Marah, NA lantas melakukan kekerasan terhadap buah hatinya itu karena menganggapnya berbohong.
Selain mengalami kekerasan oleh ibu kandungnya, AF juga dianiaya ayah tirinya.
Akibat dianiaya, tubuh korban terkulai. Lantaran korban tak sadar, membuat panik NA dan T.
Keduanya sempat berupaya menolong AF dengan memberi napas buatan dan menekan-nekan dada agar jantung korban kembali berdenyut.
"Tapi pertolongannya tetap gagal hingga korban meninggal dunia,” ucap Hery.
Mengetahui korban sudah tak bernyawa, NA dan T bingung.
Mereka sempat membawa jenazah AF ke kamar kos di Kota Kediri memakai sepeda motor. Di tempat itu, NA dan T berencana mengurus jenazah AF.
Nanun, rencana tersebut urung terlaksana karena mereka tidak memiliki gunting untuk memotong-motong kain kafan.
Pasangan suami istri itu akhirnya balik ke rumahnya di Kabupaten Kediri. NA dan T akhirnya memutuskan memakamkan jasad korban di samping rumahnya.
Kasus tewasnya balita di Kediri ini diketahui usai kakek korban, SY (73), merasa janggal terhadap sikap NA dan T ketika mengunjungi rumahnya di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Saat bertandang, NA dan T tak membawa AF. Tak adanya AF ditanyakan oleh SY. Mereka berkilah AF meninggal karena terjatuh. Jasad AF telah dimakamkan di samping rumah.
"Mereka bilang gitu sambil menangis bersimpuh di pangkuan saya. Sambil minta maaf,” ungkapnya, Selasa.
SY kaget mendengar jawaban tersebut. Ia lantas mendatangi rumah NA dan T untuk memastikannya. Di lokasi, ia menemukan jasad cucunya terkubur di samping rumah.
Polisi telah menetapkan NA dan T sebagai tersangka.
Sumber: Kompas.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Andi Hartik)
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/27/095801678/diam-diam-kubur-anak-yang-tewas-dianiaya-orangtua-di-kediri-gali-tanah