Keduanya baru lima hari bekerja di tempat penggilingan padi di Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Tulungagung.
Menurut Kapolsek Bandung, Iptu Anwari pada malam kejadian, AN dan NA berniat untuk mabuk-mabukan, tapi tidak menemukan minuman keras pada Sabtu (22/6/2024) pada pukul 19.00 WIB.
“Kedua korban lalu berinisiatif membeli alkohol medis 70 persen, yang biasanya dipakai untuk membersihkan luka,” jelas Iptu Anwari, Selasa (25/6/2024).
Selain membeli alkohol medis, mereka juga membeli minuman berenergi rasa anggur.
Total ada 14 sachet minuman berenergi yang dicampur dengan air mineral, lalu ditambah dengan alkohol medis yang sudah mereka beli.
Racikan tersebut kemudian ditempatkan dalam teko plastik dan diminum bersama dua rekan lainnya yakni Rivan serta Rudi.
“Jadi mereka berempat pesta minuman itu. Tapi pengakuan Rivan dan Rudi, mereka minum sedikit,” sambung Iptu Anwari.
Setelah pesta minuman alkohol campur minuman berenergi ini, mereka masih beraktivitas seperti biasa.
Namun pada Senin (24/6/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Nor mengeluh pusing yang sangat parah.
Rivan membawa NA dari tempat kosnya di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Tulungagung, ke Puskesmas Besuki. Karena kondisinya memburuk, NA dirujuk ke RS Muhammadiyah Bandung.
Tak berselang lama, AN juga mengalami gejala pusing hebat pada Senin pukul 09.00 WIB. AN pun dirujuk ke RS Muhamadiyah Bandung, namun ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan.
“Sudah dalam proses evakuasi ke Rumah Sakit Muhammadiyah, tapi sampai di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia,” papar Iptu Anwari.
NA sempat menjalani perawatan, namun kondisinya terus memburuk dan ia dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (25/6/2024) pukul 15.00 WIB.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dugaan kami memang karena keracunan minuman yang dikonsumsi sebelumnya,” tegas Iptu Anwari.
Ia menyebut, dua rekan korban lainnya yakni Rivan dan Rudi mengaku dalam kondisi sehat karena hanya sedikit minum miras oplosan.
Keduanya mengantar jasad AN dan NA ke kampung halamannya di Jember.
Sementara hasil olah TKP, polisi menemukan teko bekas tempat racikan alkohol dan minuman berenergi itu. Polisi juga menemukan bekas muntahan kedua korban di tempat kosnya.
Selain itu ditemukan indikasi upaya menghilangkan barang bukti dengan membakar bekas sachet minuman berenergi dan botol alkohol.
Bekas pembakaran itu ada di samping rumah kos kedua korban.
“Karena itu kami masih menunggu dua saksi, Rudi dan Rivan. Kami akan dalami keterangan mereka,” katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Racik Alkohol Medis dan Belasan Sachet Minuman Berenergi, Dua Pekerja di Tulungagung Tewas
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/26/194900678/dua-pria-di-tulungagung-tewas-usai-konsumsi-miras-oplosan-racik-alkohol