Api muncul dari percikan kayu bakar yang digunakan untuk menggoreng kerupuk.
Nawawi, salah satu pekerja pabrik kerupuk menceritakan, awal kejadian tersebut.
"Tiba-tiba muncul percikan api, lalu merambat dan kemudian membesar. Kami sempat berusaha menyiram api menggunakan air," ujar Nawawi.
Saat api membakar pabrik yang didominasi kayu, warga setempat bersama para pekerja, berusaha mengamankan benda yang mudah terbakar.
Tak hanya itu, warga setempat juga berusaha memadamkan api sembari menunggu mobil pemadam kebakaran.
Upaya pekerja dan warga memadamkam api tak kunjung berhasil. Api membesar hingga memberanguskan seluruh bangunan pabrik.
"Api yang membesar langsung menjalar ke wajan minyak panas. Kami bingung, panik, berteriak minta tolong. Terlebih ada blower angin besar,” jelas Nawawi.
Sementara itu Koordinator Damkar Kabupaten Madiun Anton Ali Wardana menyatakan pihaknya mengerahkam tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Si jago merah dapat dijinakkan setelah 30 menit.
Ia menyebut kebakaran dipicu loncatan api dari kayu bakar yang jatuh ke bahan mudah terbakar.
"Jadi penyebab kebakaran saat pekerja memasak kerupuk dengan kayu bakar ada loncatan api, menyebar ke bahan mudah terbakar," tutur Anton.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Anton menambahkan kerugian akibat kebakaran itu mencapai ratusan juta rupiah.
Terhadap kejadian itu, warga diminta waspada dan hati-hati saat memasak.
Pasalnya sudah delapan kali kebakaran yang melanda rumah dan lahan warga dalam satu bulan terakhir.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/19/194410978/pabrik-kerupuk-di-madiun-hangus-terbakar