Ketua Pelaksana, Zulfikar Rizki Alamsyah mengatakan, tradisi ini rutin dilakukan setiap tahun pada setiap Hari Raya Iduladha.
"Tradisi ini sebenarnya sudah berpuluh tahun kita adakan dan Alhamdulillah sudah rutin setiap tahunnya dengan konsep berbeda untuk menghibur warga Temenggungan dan warga di luar Temenggungan agar di Hari Raya Iduladha bisa untuk melecut teman-teman lain agar bisa memeriahkan lagi," jelas Zulfikar, Senin (17/6/2024).
Hewan kurban di Kampung Temenggungan, kata dia, terdiri dari 46 kambing dan lima ekor sapi.
Hewan kurban tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Blitar, Trenggalek dan Tulungagung.
"Kebanyakan etawa, kalau di sini Alhamdulillah dari warga di sini. Kambing terberat sekitar 130 kilogram. Untuk rata-rata tingginya sekitar 1 meter. Kalau sapinya, sekitar Rp 30 juta harganya," katanya.
Konsep arak-arakan hewan kurban tahun ini yakni mendukung kemerdekaan Palestina. Hewan-hewan itu diarak dengan rute mengelilingi jalan-jalan kampung.
"Untuk konsep tahun ini lebih mengarah, memberikan dukungan kepada warga Palestina dan lebih memeriahkan di jalan raya," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/17/133137078/warga-temenggungan-kota-malang-mengarak-hewan-kurban-keliling-kampung