SURABAYA, KOMPAS.com - Kantor SAR Surabaya mengerahkan KN (Kapal Negara) SAR 249 Permadi untuk mencari tujuh nelayan asal Gresik yang hilang karena tertimpa rumah kontainer di perairan Selat Madura pada Selasa (11/6/2024) malam lalu.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi selaku SMC (SAR Mission Coordinator) mengatakan, KN SAR Permadi berisi 12 orang ABK terlatih untuk membantu upaya pencarian tujuh orang korban yang belum ditemukan.
KN SAR 249 Permadi bertolak dari Dermaga Navigasi Tanjung Perak menuju ke lokasi kejadian pada Kamis (13/6/204) pagi. Kepal menuju lokasi kecelakaan yang terletak di koordinat 6° 51' 29.50" S 112° 56' 52.10" E, jarak yang ditempuh sekitar 33,3 mil laut, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.
"Tim KN SAR 249 Permadi akan berkoordinasi dengan unsur SAR lainnya, di antaranya Sat Polairud Gresik, Sat Polairud Bangkalan, BPBD kabupaten Gresik dan nelayan sekitar," katanya dalam keteranga tertulis.
Pada saat yang bersamaan, tim SAR gabungan juga berkoordinasi dengan pihak SROP Surabaya dan VTS Surabaya guna pemapelan informasi kejadian kecelakaan ini kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian. Hal ini dimaksudkan agar mereka memberikan bantuan jika menemukan para korban.
Hingga Kamis sore, KN SAR 249 Permadi bersama unsur SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian para korban yang belum ditemukan.
Seperti diberitakan, sebanyak 16 nelayan yang menumpang dua perahu tertimpa bangunan rumah kontainer PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) di perairan Madura, Jawa Timur.
Sat Polairud Polres Gresik mengungkap, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 23.00 WIB. Para korban berasal dari Kelurahan Kroman dan Blandongan, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Para nelayan tersebut mencari besi tua dengan menyelam atau membeli limbah besi bekas dari kapal-kapal yang berlabuh.
Pada Selasa (11/6/2023) sekitar pukul 23.00 WIB, kedua perahu tersebut berlindung di area PHE WMO karena kondisi cuaca yang buruk.
Mereka berlindung di bawah bangunan rumah kontainer yang menggantung milik PT PHE WMO. Cuaca buruk membuat bangunan rumah kontainer tersebut tiba-tiba runtuh dan menimpa kedua perahu tersebut.
Menurut Kasat Polairud Polres Gresik AKP Winardi, delapan nelayan sudah ditemukan dalam kondisi selamat, yaitu Husni, Boyen, Zaini, Budi, Hasan, Khatib, Fatah dan Nok. Tiga orang di antaranya mendapat perawatan di Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya.
Selain itu, ada satu nelayan yang ditemukan hari ini dalam kondisi meninggal dunia dengan nama Safaq.
Adapun tujuh nelayan yang belum ditemukan bernama M Lutfi, Wawan, Aris, Mulyono, Abdul Ghofar, Oji dan Haris.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/13/184436378/kapal-sar-249-permadi-dikerahkan-cari-nelayan-yang-hilang-di-perairan