Dari 16 orang tersebut, satu orang meninggal, delapan orang selamat dan tujuh orang belum ditemukan.
Kepala Kesatuan Polisi Air Polres Bangkalan, Iptu Muarib menjelaskan, peristiwa itu berawal saat 16 orang itu mencari besi tua dengan cara menyelam ke laut.
Saat tiba di perairan Bangkalan, cuaca berubah menjadi buruk. Mereka kemudian mendekat ke rumah kontainer untuk berlindung.
Saat berlindung, rumah kontainer jatuh dan menimpa dua perahu yang ditumpangi para korban.
"Mereka ingin berlindung dari cuaca buruk. Namun ternyata rumah kontainer roboh dan menimpa dua perahu korban," ujar Muarib melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).
Muarib menambahkan, satu korban meninggal dan saat ini petugas telah menemukan jenazah korban. Sedangkan tujuh orang masih belum ditemukan. Petugas Polair, BPBD, dan nelayan setempat masih melakukan pencarian.
"Tim masih terus mencari para korban yang belum ditemukan. Sedangkan korban yang ditemukan, sudah diserahkan kepada keluarganya," ungkapnya.
Menurut Muarib, para korban bukan nelayan, melainkan pencari besi tua. Petugas belum dapat memastikan apakah sudah biasa melakukan aktivitas tersebut sebelumnya atau baru kali pertama.
"Informasi lebih detail masih kami lakukan penyelidikan. Termasuk identitas para korban belum lengkap kami kantongi," ungkapnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/13/181613878/kronologi-16-orang-pencari-besi-tua-tertimpa-rumah-kontainer-di-perairan