Di sela agenda sosialisasi yang digelar, sebagian penonton atau mereka yang hadir memadati Alun-alun Lamongan terlibat aksi saling lempar botol plastik.
"Gesekan dan kesalahpahaman kecil mas dan dalam kendali aman," ujar Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali melalui layanan aplikasi whatsapp, Rabu (12/6/2024).
Sama dengan Mahrus, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lamongan Toni Wijaya mengatakan, pihaknya juga tidak mengetahui secara pasti penyebab kericuhan.
Aksi saling lempar botol plastik tersebut sempat terjadi dua kali. Tetapi tidak berlangsung lama.
"Kami juga tidak tahu pasti apa sebabnya, sempat dua kali terjadi. Tapi tidak lama, karena kemudian situasi kembali kondusif dan acara kemudian dilanjutkan. Sebab, banyak aparat juga yang berjaga di lokasi," kata Toni.
Toni mengaku, selama ini sosialisasi Pilkada Lamongan jarang dilakukan pada malam hari lantaran memperhitungkan tingkat kerawanan.
"Selama ini, pihak kepolisian juga jarang memberikan izin untuk sosialisasi pada malam hari, mempertimbangkan unsur kerawanan juga. Tapi untuk tadi malam respon aparat sudah bagus, apalagi pada setiap titik sudah dijaga ketat," tutur Toni.
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya mengaku belum mengetahui apa yang menyebabkan para penonton pada acara sosialisasi pilkada di Alun-alun Lamongan sempat terlibat aksi saling lempar botol plastik.
"Belum tahu, ini masih menunggu laporan dari anggota yang ikut pam (penjagaan) tadi malam," ucap Andi.
Dalam agenda sosialisasi tersebut, KPU Lamongan memperkenalkan Si Dura yang merupakan akronim 'Demokrasi Untuk Rakyat' sebagai maskot Pilkada Lamongan 2024.
Selain perkenalan maskot dan jingle Pilkada Lamongan, terdapat pula hiburan berupa live musik.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/12/145811978/sosialisasi-pilkada-lamongan-sempat-diwarnai-aksi-saling-lempar-botol