Salin Artikel

"Balas Budi" Gibran ke Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim

Pernyataan tersebut disampaikan oleh putra sulung Presiden Jokowi tersebut saat berkunjung ke kediaman Khofifah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/6/2024).

Gibran yang merupakan Wali Kota Solo itu mengaku mampir ke kediaman Khofifah setelah menghadiri acara Apeksi di Balikpapan.

"Dulu di Pilpres, Bu Khofifah total mendukung saya (pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka). Sekarang giliran saya yang secara penuh membantu Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim," kata Gibran, seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/6/2024).

Tak hanya itu Gibran pun berterima kasih sembari menyinggung angka kemenangannya di Jawa Timur.

"Terima kasih, sudah memenangkan Prabowo-Gibran (saat Pilpres) di Jatim sampai 65 persen, ini luar biasa," katanya.

Dia meminta para relawan yang pernah mendukungnya kembali bersiap untuk memenangkan pasangan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim.

"Saya mohon mesinnya tetap dipanasi untuk Pilkada mendatang, tetap satu visi misi dalam membantu mewujudkan Indonesia Emas," pinta Gibran.

Terhadap dukungan Gibran, Khofifah mengucapkan terima kasih.

"Saya dan Mas Emil berterima kasih karena (Gibran) sudah silaturahmi dan beri statmen mendukung, bahkan dengan kalimat all out. Semoga semuanya membangun sinergi dan kolaborasi produktif bagi semua ikhtiar perjalanan kami di periode kedua," ungkapnya.

Untuk diketahui, sebelumnya pada Pilpres 2024, Khofifah menyatakan dukungan pada pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Dukungan tersebut disampaikan oleh Khofifah saat masih menjabat sebagai gubernur Jawa Timur setelah dia pulang umrah di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada Rabu (10/1/2024).

"Sesuai janji saya, sepulang umrah saya sampaikan, saya dukung Paslon nomor urut 2 (Prabowo-Gibran)," kata dia saat itu.

Khofifah kemudian resmi bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebagai dewan pengarah sekaligus Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) pada 21 Januari 2024.

Analis Politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkap, "kehadiran" Gibran di Pilkada Jatim 2024 membuat perhelatan politik tersebut akan kian menarik.

"Ini kan menjadi menarik, karena memang hadirnya Mas Gibran ya," kata Yunarto, seperti dikutip dalam dialog bersama Kompas TV, Kamis (6/6/2024) petang.

Menurutnya, pernyataan dukungan Gibran tersebut membuat Pilkada Jatim menjadi "pertarungan" yang tak biasa.

"Ketika hadir Mas Gibran, orang langsung mengaitkan bahwa Pilkada Jawa Timur seakan-akan tidak hanya sebuah pertarungan yang sifatnya lokal saja," imbuh dia.

Dukungan Gibran tersebut, katanya, bisa saja bakal dikaitkan dengan ekskalasi politik nasional.

"Orang mengaitkan ini dengan ekskalasi politik nasional, terutama dalam konteks perbedaan opsi politik Pak Jokowi dan keluarga dengan PDI Perjuangan," ungkapnya.

Keinginan partai-partai termasuk PDI-P untuk menyodorkan kader sebagai pendamping Khofifah disebutnya merupakan sesuatu yang wajar.

"Masih normal juga bahwa setiap partai inginnya apalagi berpasangan dengan calon paling kuat di survei, Mbak Khofifah, untuk menjadi wakil. Kalau ditanya saya yakin Gerindra mau, PKS juga mau, mungkin PKB yang cenderung mengambil opsi berbeda karena PKB adalah pemenang pertama dan merasa menguasai Jawa Timur," jelas dia.

Menurut Yunarto, pendamping Khofifah di Pilkada Jatim juga menjadi pertimbangan dukungan penuh Gibran.

Sedangkan Khofifah telah memilih Emil Dardak yang pernah menjadi Juru Bicara Gibran saat Pilpres 2024.

"Mas Gibran yang sekarang berseberangan dengan PDI Perjuangan akan merasa lebih nyaman kalau wakil Bu Khofifah tidak berasal dari PDI-P tapi dari yang netral. Mas Emil (Emil Dardak) ini kan tidak merepresentasikan Partai Demokrat saja ya, mungkin sudah ada kesepakatan, saya tidak mengatakan semua tapi beberapa partai di KIM, dan alasan utamanya adalah karena memang pernah berpasangan dengan Mbak Khofifah," tuturnya.

Untuk diketahui, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, yang merupakan pasangan petahana gubernur dan wakil gubernur Jatim 2019-2024 maju kembali di Pilkada Jatim 2024.

Sampai awal Juni, secara resmi sudah ada lima partai politik yang menyatakan dukungan yakni Demokrat, Golkar, PAN, Perindo, dan PSI. Khofifah mengaku masih membangun komunikasi dengan partai lainnya.

Sementara PKB sempat memunculkan nama KH. Marzuki Mustamar sebagai penantang Khofifah dalam Pilkada Jawa Timur. Namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dan deklarasi terkait hal tersebut.

Sumber: Kompas.com (Achmad Faizal), Antara, Kompas TV

https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/07/050000878/balas-budi-gibran-ke-khofifah-emil-pada-pilkada-jatim

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com