Salin Artikel

Bupati Sumenep Minta ASN Pakai Peci Hitam tiap Bulan Juni, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengeluarkan surat edaran (SE) untuk memperingati hari lahir Presiden pertama RI, Ir. Soekarno.

Dalam surat edaran tersebut ditandatangani langsung oleh Acmah pada Selasa (28/5/2024) tersebut tertulis bahwa tiap ASN laki-laki wajib mengenakan peci hitam tiap bulan Juni.

"Banyak peristiwa dan tanggal penting dalam hidupnya (Soekarno) yang terjadi pada Bulan Juni. Maka, Juni disebut sebagai Bulan Bung Karno," kata Achmad, Jumat (31/5/2024), dikutip dari TribunMadura.com.

Dia merinci, peristiwa penting yang terjadi pada bulan Juni antara lain hari lahir Pancasila, kelahiran dan wafatnya Bung Karno.

"Ada banyak yang telah ditinggalkan sosok Bung Karno kepada bangsa ini, dan yang paling sangat dirasakan adalah beliau merupakan sang proklamator," ujar Achmad.

Selain itu, dia menambahkan, Soekarno juga mempopulerkan budaya Indonesia, salah satunya peci atau kopiah hitam yang kerap digunakannya.

"Salah satu ciri khas Bung Karno adalah menggunakan kopiah hitam. Maka itu, tiap bulan Juni dan melaksanakan tugas dinas (ASN) mengenakan peci atau kopiah hitam," ucap Achmad

Tanggapan budayawan

Budayawan Sumenep, Ibnu Hajar, merespons positif surat edaran yang diterbitkan oleh Achmad Fauzi. Menurutnya, langkah ini sudah tepat untuk melestarikan simbol sejarah kebudayaan.

"Beliau (Bung Karno) juga sang proklamator, proklamasi tidak bisa dilepaskan dari nama Soekarno - Hatta," papar Ibnu.

Dia menilai, peci hitam seperti yang sering digunakan Soekarno merupakan simbol kebudayaan yang sangat penting dan bermakna dalam.

"Peci itu bukan hanya pada urusan reigius saja, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan," ungkapnya.

"Nah, Bupati Sumenep ingin mengingatkan kita tentang sejarah serta peran Indonesia. Ketika ke luar negri misalnya, melihat orang berpeci akan teringat negara kita ini," sambungnya.

Apalagi, lanjutnya, di tengah periode ibadah haji, orang yang sedang melakukan wukuf di Arafah akan melihat tanaman bernama Mimba yang pertama kali ditanam oleh Soekarno.

"Tanaman itu sekarang tetap terawat, itulah kehebatan Bung Karno, nama dan perjuangannya tetap abadi," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/06/01/152226178/bupati-sumenep-minta-asn-pakai-peci-hitam-tiap-bulan-juni-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com