Salin Artikel

Respons Eri Cahyadi Usai Dapat Rekomendasi dari PKB

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi merespons positif terkait rekomendasi yang diberikan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Eri mengaku sudah mengetahui perihal rekomendasi PKB yang turun kepadanya. Ia mendapatkan informasi mengenai rekomendasi tersebut dari Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf.

"Saya diberi informasi oleh Cak Syafak yang sekarang ibadah haji, dari Mekkah beliau telepon," kata Eri saat sidak di Kecamatan Jambangan, Kamis (30/5/2024).

"Rekom PKB sudah turun, diberikan kepada saya dan Cak Armuji untuk melanjutkan. Diberikan rekomendasi, untuk menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya," tambahnya.

Dengan demikian, politisi PDI Perjuangan tersebut menganggap, rekomendasi dari PKB itu merupakan tanda untuk melanjutkan kembali pembangunan Surabaya secara bersama-sama.

"Terbukti kemiskinan dan stunting turun drastis, infrastruktur rumah sakit dibangun, Gunung Sari dari PBI bisa terhubung, Jalan Wiyung kita bangun, itu karena sinergi yang luar biasa," ujarnya.

Eri pun optimistis akan mendapatkan rekomendasi dari sejumlah partai lainnya dalam waktu dekat, terutama dari partai yang sudah didatanginya untuk mendaftarkan diri.

"Ada beberapa partai yang kita selalu sowan (kunjungi), kita sampaikan visi misi. Semoga, kita bisa tunggu dalam beberapa waktu lagi, mungkin ada (rekomendasi) yang turun lagi," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan rekomendasi kepada pasangan petahana Eri Cahyadi - Armuji untuk maju kembali pada Pilkada Surabaya 2024.

Kepastian PKB mengusung pasangan petahana Eri-Armuji ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Nomor 29527/DPP/01/V/2024.

Surat tersebut ditandatangani Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid serta Ketua Bidang Penguatan Struktur, Eksekutif, dan Legislatif Abdul Halim Iskandar.

Rekomendasi untuk Eri-Armuji dikeluarkan setelah pasangan tersebut mengikuti uji kompetensi dan kepatutan (UKK) yang dilaksanakan Desk Pilkada PKB.

Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf membenarkan turunnya rekom tersebut. Menurutnya, turunnya surat rekomendasi itu bersamaan dengan 64 rekom PKB untuk kepala daerah di seluruh Indonesia pada Rabu (29/5/2024).

"Rekom PKB untuk Pilkada Surabaya kepada Mas Eri Cahyadi - Armuji," katanya singkat saat dikonfirmasi Kamis (30/5/2024).

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/30/205026278/respons-eri-cahyadi-usai-dapat-rekomendasi-dari-pkb

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com