Salin Artikel

Terima Surat Tugas dari DPP PDI-P, Marhaen Djumadi Berpeluang Besar Dapat Rekomendasi Cabup dalam Pilkada Nganjuk 2024

Kang Marhaen, sapaan karib Marhaen Djumadi, menerima surat tugas dari DPP PDI-P pada Minggu (26/5/2024), seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara.

“Sebenarnya surat itu ditandatangani tanggal 15 Mei yang lalu, (tapi) diberikan kemarin setelah acara Rakernas,” jelas Kang Marhaen, Kamis (30/5/2024).

Untuk diketahui, Kang Marhaen merupakan salah satu bakal calon bupati (bacabup) Nganjuk yang mendaftar via Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Nganjuk.

Selain Kang Marhaen, juga terdapat sejumlah calon kepala daerah (cakada) yang mengembalikan formulir pendaftaran bacabup Nganjuk di PDI-P, di antaranya Trihandy Cahyo Saputro dan Gondo Hariyono.

Menurut Kang Marhaen, surat tugas dari DPP PDI-P tersebut hanya diperuntukkan buat dirinya selaku bacabup Nganjuk petahana. Sementara bacabup lain yang juga mendaftar di PDI-P tak menerima surat tugas.

“Itu bukan spesial, tidak, tapi karena memang (surat tugas) diprioritaskan buat incumbent,” tuturnya.

Adapun dalam surat tugas itu, lanjut Kang Marhaen, terdapat tiga instruksi DPP PDI-P.

Instruksi pertama ia selaku bacabup Nganjuk diminta melaksanakan konsolidasi pemenangan di internal PDI-P.

“Saya dapat instruksi tiga hal, yang pertama melaksanakan konsolidasi pemenangan Pilkada (di internal PDI-P) dengan DPD, DPC, PAC, ranting, anak ranting, dan seterusnya,” paparnya.

“DPD (PDI-P) sudah, DPC (PDI-P Kabupaten Nganjuk) insya Allah nanti sama PAC sama ranting, anak ranting itu pada hari Jumat besok,” lanjut Kang Marhaen.

Instruksi kedua, dirinya diperintahkan menyiapkan koalisi partai pengusung dan pendukung dalam Pilkada 2024.

Terkait hal ini, Kang Marhaen mengaku telah melakukan komunikasi dan penjajakan hampir dengan seluruh partai politik (parpol) di Nganjuk.

“Saya sudah komunikasi semua partai, yang belum cuma satu, yaitu PPP, masih cari waktu."

"Tapi secara person dengan Pak Haji Imron (Ketua PPP Kabupaten Nganjuk) sudah,” sebutnya.

Instruksi ketiga, tutur Kang Marhaen, dirinya bersama DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk diminta membuat pemetaan politik di daerah.

“Sebenarnya kemarin pagi sampai sore kami lakukan pemetaan di Nganjuk,” bebernya.

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, membenarkan bahwa Kang Marhaen yang juga merupakan kader PDI-P telah menerima surat tugas dari DPP PDI-P.

“Surat tugas ini memang bukan surat rekomendasi, tetapi menjadi sinyal bahwa Pak Marhaen Djumadi memiliki kans paling besar memperoleh rekomendasi sebagai cabup Nganjuk 2024 dari PDI-P,” jelas Tatit.

Dalam surat tugas itu, sambung Tatit, Kang Marhaen diberikan waktu selama dua minggu melaksanakan semua instruksi. Jika tidak bisa memenuhi, maka yang bersangkutan akan dievaluasi DPP PDI-P.

“Salah satunya untuk menjalankan instruksi sesuai surat tugas tersebut, Jumat besok (31/5/2024), kami menggelar Rakor Pemenangan Pilkada 2024 di DPC PDI-P Nganjuk dengan mengundang bacabup Pak Marhaen Djumadi," pungkas Tatit.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/30/070617178/terima-surat-tugas-dari-dpp-pdi-p-marhaen-djumadi-berpeluang-besar-dapat

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com