Warga di Sumenep Keluhkan Harga Bawang Merah yang Meroket, Terpaksa Kurangi Pembelian

Harga bawang merah di sejumlah pasar yang ada di Sumenep saat ini mencapai Rp 50.000 per Kilogram (Kg). Sementara pekan lalu harganya Rp 48.000 per kg.

"(Harga bawang merah) sudah naik jika dibandingkan dengan pekan lalu, jadinya terpaksa mengurangi pembelian biasanya yang 1 kilogram jadi setengah kilogram," kata Rani Solehah warga Prenduan Sumenep, Rabu (29/5/2024).

Rani mengatakan, sejak harga bawang merah mengalami kenaikan, ia lebih memilih berhemat menggunakan bawang di setiap jenis masakan yang ia buat.

Jika tidak, ia terpaksa akan membeli bawang lebih banyak dan memaksa menambah pengeluaran di tengah harga bawang yang sedang meroket.

"Caranya dihemat-hemat (menggunakan bawang), karena sekarang lagi mahal. Semoga dalam waktu dekat harganya bisa normal," pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Idham Halil mengatakan sejumlah daerah sentra bawang merah belum memasuki musim panen.

Itu sebabnya, harga bawang merah di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Sumenep mengalami kenaikan.

“Jadi memang bawang merah (harganya) naik karena beberapa daerah yang menjadi sentra penghasil belum masuk masa panen raya, sehingga stok di pasaran tidak banyak,” kata Idham.

Idham pun meminta warga tak khawatir akan kenaikan itu, selain diprediksi masa panen bawang merah akan segera tiba, harga kebutuhan pokok lain juga masih terbilang stabil.

Misalnya seperti bawang putih justru terjadi penurunan harga. Semula Rp 38.000 per kg, pekan ini turun menjadi Rp 37.000 per kg.

Sementara untuk harga cabai merah besar pekan ini juga mengalami penurunan, dari Rp 45.000 menjadi Rp 40.000 per kg.

"Harga daging juga masih relatif stabil. Daging sapi tetap Rp 120 ribu per kg, harga daging ayam kampung Rp 90 ribu per kg, dan daging ayam broiler Rp 38 ribu per kg," pungkasnya.