Salin Artikel

Kisah Aswari, Penyandang Disabilitas Asal Sumenep yang Dilantik Jadi Anggota PPS pada Pilkada 2024

Bagi Aswari, dengan dilantiknya dia menjadi anggota PPS untuk Pilkada Sumenep 2024 menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas bisa ikut serta dalam pesta demokrasi di Indonesia.

"Saya tampil sebagai contoh dari disabilitas untuk berperan aktif di dalam Pilkada. Jadi Ada percontohan dari disabilitas," kata Aswari kepada Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Aswari merupakan pria yang tinggal di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dalam Pilkada 2024, itu akan bertugas di lokasi di mana ia tinggal yakni Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto.

Baginya, ikut aktif terlibat dalam pesta demokrasi dengan menjadi panitia penyelenggara merupakan bagian dari usahanya untuk mengawal hak-hak warga, khususnya disabilitas.

"Tidak ada lagi yang bisa memandang sebelah mata (orang disabilitas), ini bukti kalau kami (disabilitas) juga bisa menjadi bagian dari panitia penyelenggara Pemilu," kata dia.

Aswari mengaku akan fokus untuk mengawal penyelenggaraan Pemilu sesuai dengan amanah yang telah diberikan oleh KPU Sumenep. Salah satunya mendorong warga untuk tidak Golput.

"Harapannya bagaimana agar supaya teman-teman, khususnya disabilitas di Kabupaten Sumenep, bisa berperan aktif di dalam Pilkada. Jangan sampai ada disabilitas yang golput," kata dia.

"Karena banyak program disabilitas yang harus diperjuangkan melalui aparatur pemerintah baik gubernur atau Bupati," kata dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep telah melantik sebanyak 1.002 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang lulus seleksi untuk Pilkada 2024 di Graha Adipoday Kecamatan/Kota Sumenep.

Sebanyak 1.002 anggota PPS yang sudah dilantik itu akan bertugas di 330 desa dan 4 kelurahan di Kabupaten Sumenep. Masing-masing desa dan kelurahan akan ditempati 3 anggota PPS.

Komisioner KPU Kabupaten Sumenep, Rafiqi Tanziel menuturkan, anggota PPS yang dilantik ini sudah lulus seleksi mulai administrasi, tes tulis, dan wawancara.

"Anggota PPS ini adalah pilihan dan memiliki kompetensi serta kapasitas sebagai penyelenggara Pilkada di tingkat desa," tuturnya.

Anggota PPS Pilkada serentak yang berjumlah 1.002 orang ini, terdiri dari laki-laki 828 orang dan perempuan 174 orang.

"Kami berharap kepada para anggota PPS yang telah dilantik dapat bekerja secara profesional dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab dengan baik agar Pilkada berjalan dengan aman dan lancar," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/27/160143478/kisah-aswari-penyandang-disabilitas-asal-sumenep-yang-dilantik-jadi-anggota

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com