Salin Artikel

Rumah di Sidoarjo Dibobol Maling, Perhiasan Senilai Rp 60 Juta Raib

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah di Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dibobol maling. Akibatnya, sejumlah perhiasan emas senilai Rp 60 juta raib.

Berdasarkan video rekaman CCTV yang beredar di media sosial, tampak seorang pria menggunakan sepeda motor hitam dan langsung berhenti di depan rumah tersebut.

Selanjutnya, pria tersebut turun dari sepeda motornya dan meninggal motor itu selama beberapa menit. Lalu, dia kembali dengan tampak waspada serta selalu memegang saku celana panjangnya.

Erwin Tri (31), pemilik rumah sekaligus korban dalam kejadian ini mengatakan, pria dalam video itu diduga sebagai pembobol rumahnya. Pelaku diketahui melancarkan aksinya pada Rabu (22/5/2024).

"Dari jam 11.00 WIB, itu sudah mulai kelihatan pelaku di CCTV. Dia sudah mulai bolak-balik (mantau) di depan rumah saya," kata Erwin ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (24/5/2024).

Selanjutnya, pelaku berhenti dan memarkirkan sepeda motornya di bawah pohon sekitar lokasi. Namun, dia kembali pergi setelah melihat ada ibu korban di rumah.

Tak lama, ibu korban keluar rumah untuk menjemput cucunya pulang sekolah. Pelaku yang mengetahui hal tersebut langsung memanfaatkan masuk ke dalam.

"Kebetulan pagar memang tidak terkunci, tapi pintu rumah dikunci ibu saya. Ibu pulang sekitar jam 12.00 WIB, curiga kok kayu di dekat daun pintu rusak, seperti ada bekas congkelan," jelasnya.

"Terus enggak lama kemudian saya pulang dan katanya ibu saya semua kamar sudah terbuka dengan kondisi yang berantakan," tambahnya.

Korban pun langsung mengecek barang berharga berupa perhiasan emas yang disimpan di dalam lemari. Perhiasan tersebut sudah kosong tak tersisa.

“Di sana (dalam lemari) lengkap ada sertifikatnya, tapi yang diambil cuman perhiasannya, ada gelang, kalung, sama cincin. Nilainya (emas) yang hilang sekitar Rp 60 juta," ujarnya.

Erwin mendapatkan informasi dari tetangganya bahwa ciri-ciri pelaku dan kendaraanya sama dengan kasus pencurian yang terjadi di Desa Sadang, Kecamatan Taman, beberapa waktu lalu.

Akhirnya, Erwin melaporkan kasus pembobolan rumahnya tersebut ke Polsek Taman. Dia berharap agar pelaku bisa dilacak menggunakan bukti rekaman CCTV yang ditemukan.

Kapolsek Taman, Sidoarjo, Kompol Anggono Jaya mengatakan, pelaku pembobolan tersebut telah ditangkap. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa itu.

"Pelaku, Ibnu Fadillah, warga Waru, sudah ditangkap di warung kopi di Surabaya. Sementara masih kami dalami terus," kata Anggono.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/24/182848478/rumah-di-sidoarjo-dibobol-maling-perhiasan-senilai-rp-60-juta-raib

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com