Salin Artikel

Wisata Gunung Kelud: Daya Tarik, Jam Buka, dan Harga Tiket

KOMPAS.com - Wisata Gunung Kelud merupakan salah satu wisata alam di Jawa Timur.

Wisata Gunung Kelud akan memberikan pengalaman melihat keindahan gunung berapi dan kawah kelud.

Secara geografis, Gunung Kelud terletak di tiga wilayah administratif, yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang yang semuanya terdapat di Provinsi Jawa Timur.

Wisata Gunung Kelud

Daya Tarik Wisata Gunung Kelud

Kawah Gunung Kelud atau kawah kelud merupakan salah satu spot wisata Gunung Kelud.

Pesona kawah Gunung kelud yang dapat berwarna hijau ruby tersebut menjadi daya tarik wisatawan. Kawah Gunung Kelud merupakan salah satu wonderful Indonesia.

Semula, bagian kawah merupakan anak gunung dengan ketinggian sekitar 300 meter.

Setelah erupsi Gunung Kelud pada tahun 2014, anak gunung kelud hancur dan kembali menjadi kawah yang berisi air.

Warna hijau air kawah Gunung Kelud berasal dari endapan gas gunung berapi aktif. Namun jika bagian puncak terjadi hujan lebat, maka warna air kawah berubah kecoklatan.

Sebelum sampai kawah terdapat jalur terowongan, pengujung bisa masuk terowongan sepanjang 200 meter tersebut.

Usai sampai keluar terowongan, perjalanan akan mencapai kawah Gunung Kelud, yang berwarna hijau dan dikelilingi benteg perbukitan berwarna hijau.

  • Tebing Sumbing Gajah Mungkur

Pemandangan kawah Gunung Kelud semakin lengkap dengan nuansa alam puncak Tebing Sumbing Gajah Mungkur yang menjulang tinggi.

Tebing tersebut memiliki kemiringan sekitar 70 derajat yang berbentuk lancip dan dengan pemandangan yang indah.

Bentuknya seperti piramida dengan puncak runcing di bagian atasnya.

Lokasi tebing tersebut berdekatan dengan kawah memiliki dengan ketinggian sekitar 250 meter.

Puncak Gajah Mungkur tersebut menjadi impian para pencinta alam panjat tebing untuk menaklukkan.

Tebing tersebut menjadi saksi bisu setiap terjadi erupsi Gunung Kelud.

Meskipun, Gunung Kelud berkali-kali mengalami erupsi, namun tebing tersebut tetap utuh dan menjadi daya tarik tersendiri.

Harga Tiket Masuk Gunung Kelud

Bagi pengunjung yang ingin menikmati wisata Gunung Kelud akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 8.000 saat weekdays dan Rp 10.000 saat libur dengan tarif parkir sebesar Rp 5.000.

Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu

Jam Buka Gunung Kelud

Jam buka loket Gunung Kelud mulai pukul 07.00-16.00 WIB.

Rute Gunung Kelud

Perjalanan wisata Gunung Kelud paling dekat melalui Kediri.

Jarak tempuh Gunung Kelud dari Kediri sekitar 38,6 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam.

Perjalanan dapat melalui Jalan Kapten Tendean, Jalan Raya Ngreco, Jalan Raya Pagu, Jalan Raya Wates-Kediri, Jalan Tawes, Jalan Kelud, Jalan Wates Ngancar, Jalan Kediri Kelud, dan Jalan Gunung Kelud Blitar.

Dari loket, pengunjung dapat menyusuri jalan aspal menuju Gunung Kelud.

Tiba di area parkir, pengunjung dapat melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki atau naik ojek.

Tarif ojek dari area parkir sepeda motor sekitar Rp 30.000 pulang pergi dan tarif ojek dari area mobil atau sebelum area parkir motor Rp 40.000 pulang pergi.

Panorama yang tersaji menuju puncak Gunung Kelud sangat indah. Terlihat, bagian-bagian puncak-puncak Gunung Kelud yang menawan.

Jika merasa lelah, pengunjung dapat berhenti sambik melihat pemandangan Kabupaten Kediri dari ketinggian.

Sumber:

travel.kompas.com (Penulis: Anggara Wikan Prasetya)

mataraman.tribunnews.com

 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/24/165039278/wisata-gunung-kelud-daya-tarik-jam-buka-dan-harga-tiket

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com