Salin Artikel

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Belum diketahui pasti pemicu terjadinya bentrok yang juga menyebabkan dua warung dan satu Poskamling itu rusak. Saat ini aparat Polres Madiun Kota masih menyelidiki kasus bentrokan itu.

Tiga warga yang mengalami luka berat akibat bentrok yakni RJ (14), GA (20) dan ZA (19).

Kasi Humas Polres Madiun Kota, Ipda Ahmad membenarkan peristiwa bentrokan.

"Iya. Kami masih sementara menyelidiki kasus tersebut," ujat Ubaidillah saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Bentrok diduga bermula saat Komunitas S beranggotakan puluhan orang menggelar acara syukuran di sebuah kafe Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2024) malam.

Usai acara syukuran, komunitas S bertemu dengan pemuda di Jalan Kalasan Madiun depan pabrik Rejo Agung, Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.

Di lokasi itu anggota komunitas S diduga mengeroyok serta merusak warung dan Poskamling, Minggu (19/5/2024) dini hari.

Tak terima dengan ulah anggota komunitas S, pemuda setempat melakukan perlawanan. Akibatnya bentrokan pun terjadi.

Tiga pemuda mengalami luka berat akibat bentrokan tersebut. RJ mengalami patah tulang kaki kanan akibat ditabrak sepeda motor.

Sementara GA mengalami luka pelipis bagian muka kiri akibat dipukul dengan kayu balok. Sedangkan RA mengalami luka nacok di bagian pinggang samping kanan.

Ketiga korban saat ini masih dalam perawatan intensif di RSUD Sogaten.

Penjabat Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto mengatakan tiga korban bentrok telah mendapatkan perawatan optimal di RSUD Kota Madiun.

"Ketiga korban sudah mendapatkan perawatan dengan baik. Termasuk yang terkena senjata tajam sudah dilakukan tindakan operasi. Kami upayakan di-cover BPJS,’’ kata Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto.

Eddy menyatakan kasus itu masih dalam penyelidikan kepolisian. Selain itu, Pemkot Madiun sudah menggelar rapat koordinasi (Rakor) Forkopimda dengan pihak berwajib agar kasus itu diusut sampai tuntas.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur itu juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan selalu mengedepankan kondusifitas. 

"Kurangi kegiatan perkumpulan-perkumpulan yang lebih banyak negatif daripada kebermanfaatannya. Kota Madiun sudah kondusif, ini harus dipelihara," kata Eddy.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/20/104652078/bentrok-antar-pemuda-di-madiun-3-luka-berat-dan-4-luka-ringan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com