Salin Artikel

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut datang sendiri ke Kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Nganjuk, Jumat (17/5/2024).

Kedatangan Kang Marhaen, sapaan karib Marhaen Djumadi, disambut langsung oleh Ketua DPC PKB Kabupaten Nganjuk, Ulum Basthomi.

“Saya punya banyak kesamaan dengan PKB, sehingga kami juga optimistis (mendapat rekomendasi),” ujar Kang Marhaen usai menyerahkan berkas pendaftaran Bacabup ke DPC PKB Kabupaten Nganjuk, Jumat (17/5/2024).

Kang Marhaen mengaku optimistis bakal mendapatkan surat rekomendasi dari PKB dan dapat menyambung kembali kerja sama yang telah terjalin di Pilkada Nganjuk 2019.

Sekadar diketahui, pada Pilkada Nganjuk 2019, PKB Kabupaten Nganjuk bersama Partai Politik (Parpol) lainnya mengusung pasangan Novi Rahman Hidhayat dan Marhean Djumadi. Pasangan ini lantas keluar sebagai pemenang Pilkada.

Namun pada perjalannya, Novi Rahman Hidhayat selaku Bupati Nganjuk tersandung perkara rasuah, dan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Senin (10/5/2021).

Marhean Djumadi yang saat itu menjadi Wakil Bupati Nganjuk lantas diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati, hingga akhirnya menjadi bupati definitif pada Senin (10/4/2023).

“Saya ini kan tidak asing (dengan PKB). Karena seperti yang disampaikan oleh Gus Ulum, bahwa saya 2019 juga diusung oleh PKB,” tutur Kang Marhaen.

Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Nganjuk, Ulum Basthomi, membenarkan bahwa pada Pilkada Nganjuk 2019 pihaknya mengusung pasangan Novi Rahman Hidhayat dan Marhean Djumadi.

Oleh karenanya, kata Ulum, DPC PKB Kabupaten Nganjuk dengan tangan terbuka menerima pendaftaran Kang Marhaen menjadi Bacabup di Pilkada Nganjuk 2024.

“Beliau (Kang Marhaen) yang pertama bersilaturahmi di DPC PKB, yang kedua mengingatkan bahwa kita pernah bersama-sama dan sukses untuk Kabupaten Nganjuk,” ujar Ulum.

“Dan hari ini mendaftar di DPD PKB Kabupaten Nganjuk. Kita terima, mudah-mudahan ini nanti bisa sukses untuk 2024-2029,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nganjuk itu.

Berebut rekomendasi PKB

Kendati Kang Marhaen secara resmi telah mendaftar sebagai Bacabup Nganjuk di PKB, namun belum ada jaminan mendapatkan rekomendasi.

Sebab, Kang Marhaen harus bersaing dengan empat kandidat lain yang sebelumnya telah berkomunikasi dengan DPC PKB Kabupaten Nganjuk.

Keempat kandidat tersebut yakni Trihandy Cahyo Saputro, politikus Partai Demokrat yang terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Nganjuk periode 2024-2029.

Lalu Ita Triwibawati, politikus Partai NasDem. Berikutnya ada Aushaf Fajr Herdiansyah, Founder Bale Kreasi dan Kopi Yunge Nganjuk. Terakhir ada M Burhanul Karim, pengusaha muda Nganjuk.

“Keempat orang tersebut serta Kang Marhaen, jadi lima orang ini akan segera kita usulkan ke DPP PKB,” papar Ulum.

“Nanti pasti DPP (PKB) akan melihat track record beliau-beliau juga, sekaligus prestasi-prestasi,” pungkasnya.

Adapun sebelum mendaftar ke PKB, Kang Marhaen juga telah melakukan pendaftaran serupa ke DPC PDI-P Kabupaten Nganjuk, dan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Nganjuk.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/17/181426778/mantan-bupati-nganjuk-marhaen-djumadi-daftar-bacabup-ke-pkb

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com