Sepeda motor Suzuki Thunder tersebut terbakar setelah sang pemilik mengisi BBM di SPBU Klatak.
"Jadi pemilik sepeda motor itu ngangsu, ngisi BBM yang kedua kalinya," kata Pengawas SPBU Klatak Ahmad Anton, Kamis.
Menurut Anton, ngangsu BBM istilah yang seringkali dipakai petugas SPBU kepada pembeli bahan bakar pertalite secara berulang-ulang dengan kendaraan yang sama.
"Biasanya membeli BBM dengan cara itu untuk dijual eceran," ujar Anton.
Kendaraan yang digunakan seringkali jenis Thunder, karena mempunyai kapasitas daya tampung tangki BBM yang cukup besar.
Ini memudahkan para pengangsu untuk beli ke SPBU dan dijual kembali dengan cara eceran.
Anton menjelaskan, pemilik motor tersebut sudah dua kali mengisi BBM di SPBU Klatak, dalam waktu yang lumayan berdekatan.
"Pas datang ke SPBU yang kedua, operator SPBU sempat melarang. Tapi memaksa untuk membeli," ungkap Anton.
Usai dilayani petugas SPBU, pemilik kendaraan kemudian melaju untuk putar balik. Nahas, muncul percikan api dari sepeda motor hingga akhirnya membakar seluruh kendaraan.
Mengetahui motornya terbakar, sang pemilik kemudian lari untuk meninggalkan kendaraannya.
Bahkan petugas SPBU berusaha membantu menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Tak hanya itu, api yang membesar membuat petugas pemadam kebakaran bergegas datang ke lokasi di SPBU Klatak.
"Setelah api padam, motornya dibawa menjauh dari SPBU," terang Anton.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Areal pengisian bahan bakar SPBU Klatak juga aman dan tidak sampai dilahap api.
Hingga berita ini ditulis, petugas masih mencari identitas pemilik sepeda motor Suzuki Thunder tersebut. Sebab tidak dilengkapi plat nomor.
"Kemungkinan ada rasa takut lalu melarikan diri," tandas Anton.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/16/194025178/sepeda-motor-di-banyuwangi-terbakar-setelah-ngangsu-bbm