Kecelakaan terjadi saat kendaran melintasi medan jalan menurun di sekitar kawasan Bromo.
Total ada sembilan orang di dalam mobil dan empat di antaranya meninggal dunia.
Mobil yang melaju dari arah Lumajang menuju Malang itu jatuh ke jurang dengan kedalaman 200 meter.
Korban meninggal adalah sopir Fortuner, Imriti Yasin Ali Rahbani (51), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya.
Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dengan luka di kepala.
Lalu Moch Mushili Irvani (33), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.
Korban selanjutnya adalah Tutik Kuntiarini (51), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.
Terakhir, Sulimah (57), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sementara lima korban terluka adalah Siti Aminah (30), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang dengan luka di wajah dan punggung.
Kemudian Fatin (33), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya yang mengalami patah tulang kaki kanan.
Lalu korban anak bernama Nafla Syakira (8), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya yang mengalami patah tulang kaki kiri; dan Naila Salsabila (6), warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya yang mengalami patah tulang kaki kanan.
Korban lain adalah Hafia Muhammad Rafif Afkari (7), warga Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang yang mengalami patah tulang di kaki kanan.
"Mereka baru saja pulang mengantar pengantin di Kabupaten Lumajang, dan hendak kembali ke rumahnya di kawasan Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang," jelas dia saat ditemui, Senin (13/5/2024).
Kondisi mobil, menurut Kholifin, layak dikemudikan. Mobil tersebut sering dibawa ke mana-mana. Namun baru pertama kali melewati jalur Bromo-Semeru.
"Alasan melalui jalur itu kemungkinan karena aksesnya lebih dekat," katanya.
Ia juga menyebut pengemudi mobil belum hapal medan.
"Pengemudi belum hapal medan, mengemudi biasanya yang sering ke Surabaya menggunakan Fortuner itu," ungkap dia.
Sementara itu Firmansyah, menantu sopir Fortuner mengatakan jalur lokasi kejadian tersebut sudah tidak asing lagi bagi keluarganya untuk dilewati.
"Yang jelas jalur itu bukan jalur baru bagi kami bagi keluarga besar kami, sehingga kami tahu persis di mana tikungan tajamnya, gimana turunannya, dan tanjakannya kami tahu persis," ungkap dia pada Selasa (14/5/2024).
Saat kecelakaan terjadi, istri Firman, Fatin (33) dan dua anaknya duduk di kursi tengah. Ketiganya selamat walau harus menjalani perawatan.
Dia menjelaskan bahwa rombongan Fortuner tersebut selesai menghadiri acara keluarga korban meninggal bernama Sulimah (57) di Senduro, Lumajang.
"Ada acara keluarga ngunduh mantu, dan kebetulan memang mau mampir di kafe-kafe sekitar jalan-jalan TKP itu. Mau sedikit mampir untuk makan atau seperti apa, hingga terjadi kejadian nahas tersebut," kata dia.
Dia mengatakan, saat kejadian tersebut, dirinya sedang berada di Jakarta. Kemudian, Firmansyah menerima informasi dari kepolisian Polres Malang terkait peristiwa itu.
"Akhirnya saya pakai penerbangan paling pagi dan baru sampai ini tadi (di Malang)," katanya.
"Insyaallah kami sudah pasrah sama ketentuan dan takdir Allah. Semoga diberikan ketabahan dan kekuatan," kata Firmansyah
Melaju dengan kecepatan tinggi
Kasatlantas Polres Malang, AKP Adis Dani Garta mengatakan mobil tersebut diduga melaju dari arah timur (Lumajang) ke barat (Malang), dengan kecepatan cukup tinggi di area TKP yang medannya menurun.
Kemudian mobil menabrak tebing sisi kiri jalan, lalu terpental ke kanan, menabrak pembatas jalan buatan dan terperosok ke jurang sisi kanan jalan.
Menurut dia empat orang terpental dan lima lainnya masih berada di dalam mobil.
“Beberapa penumpang ini terpental dan keluar dari kendaraan. Yang terpental 4 orang ke luar. Sisanya yang berada di dalam mobil ada 5 orang,” jelas Adis.
"Tidak ditemukan bekas pengereman dari jalur atas. Hanya di area TKP ditemukan bekas ban selip," tuturnya.
Dari hasil olah TKP itu, polisi menduga ada kelalaian pengemudi Toyota Fortuner hingga mengakibatkan kecelakaan maut.
"Untuk kerusakan rem saat ini masih proses penyelidikan untuk memastikan adanya kerusakan pada rem mobil," jelas dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nugraha Perdana, Imron Hakiki, Aloysius Gonsaga AE | Ediotor: Farid Assifa, Reni Susanti), Surya Malang
https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/15/101000278/sederet-fakta-fortuner-masuk-jurang-di-kawasan-bromo-4-orang-tewas-diduga