Tak hanya itu, polisi menemukan sejumlah luka memar di tubuh balita tersebut.
Hal itu diketahui setelah tim dokter forensik melakukan otopsi.
Proses otopsi terhadap jenazah balita laki-laki tersebut dilaksanakan di ruang instalasi kedokteran forensik dan medikolegial Rumah Sakit Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung, Senin (13/5/2024).
"Otopsi dilakukan oleh polisi, serta tim forensik kedokteran," terang Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Tulungagung Iptu Nursaid seusai proses otopsi, Senin (13/5/2024).
"Hasil otopsi, korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen, dan meninggal tidak wajar karena juga ada luka," lanjut Nursaid.
Adapun soal luka di tubuh korban, Nursaid menjelaskan, terdapat luka di bagian punggung atas, kedua bahu, serta daun telinga bagian kanan.
"Juga ditemukan ada luka di beberapa bagian tubuh," kata dia.
Polisi telah memeriksa dua orang saksi yakni ibu kandung dan kakek balita tersebut.
"Sementara dua orang yang kami mintai keterangan, yakni ibu kandung korban serta kakek korban," terang Nursaid.
Rencananya polisi akan segera melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku pembunuhan berinisial RA (29).
"Sementara diduga, kejiwaan pelaku terganggu akibat depresi. Guna memastikan, akan dilakukan pemeriksaan kejiwaannya," terang Nursaid.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak berusia tiga tahun di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur tewas dibunuh oleh ayah kandungnya di rumah orangtua korban, Desa Blimbing Kecamatan Rejotangan Tulungagung, Minggu (12/5/2024) malam.
Diduga, pelaku mengalami depresi setelah pulang dari Taiwan.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/13/203015678/polisi-sebut-balita-di-tulunggagung-meninggal-akibat-kekurangan-oksigen