Pemilik rumah Karmin tak menyangka anak perempuannya, Titi Yani (29), sang menantu Sumbita (38) dan cucunya Arjuna Ozzi Anindito (8) tewas ditabrak oleh truk tangki di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Sabtu (4/5/2024).
Belakangan, polisi menyatakan bahwa sopir truk yang menabrak keluarganya mengemudi dalam kondisi mabuk minuman keras.
"Kami masih sedih, karena rencananya mereka mau Lebaran ke rumah orangtuanya Sumbito di Bojonegoro," ujar Karmin saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/5/2024).
Sementara Atun, kakak dari Titi mengatakan, Sumbito yang membuka warung makan di Bekasi baru seminggu lalu bisa pulang kampung untuk Lebaran bersama istri dan anaknya.
Biasanya Sumbito akan berada di rumah mereka di Ngawi selama satu minggu dan satu pekan berikutnya di Bojonegoro.
"Pulangnya untuk lebaran, biasanya seminggu di Cangakan seminggu berikutnya di Bojonegoro tempat Sumbito. Kebetulan saat pulang ibu saya sakit sehingga baru kemarin bisa ke Bojonegoro karena Titi merawat ibu," imbuh dia.
Kabar duka
Kabar kecelakaan yang menewaskan keluarga adiknya itu dia terima dari tetangga. Sang tetangga mengetahui dari media sosial.
Tetangganya tersebut sempat memperlihatkan nomor polisi kendaraan yang mengalami kecelakaan. Setelah dicek ternyata motor itu adalah milik adik iparnya.
"Saya langsung menuju RSUD Soeroto, tapi di UGD tidak ada, langsung ke RS Widodo tapi juga tidak ada, akhirnya kembali ke RSUD Soeroto. Di sana saya dipanggil satpam untuk langsung ke kamar mayat, saya sudah tidak tahan di situ," ucapnya berkaca-kaca.
Dimakamkan terpisah
Jenazah adik, adik ipar dan keponakannya tersebut korban dikuburkan pada Minggu (5/5/2024).
Titi Yani dan putranya Arjuna Ozzi Anindito dimakamkan secara berdampingan di tempat pemakaman umum Desa Cangkan. Sedangkan jenazah Sumbito dimakamkan di desa asalnya.
"Permintaannya sebetulnya semua mau dimakamkan di Bojonegoro karena permintaan orangtua di sana karena sudah tua sehingga kalau dimakamkan di sini mereka akan kesulitan kalau mau ziarah, kami juga sama akan kesulitan ziarah kalau dimakamkan di sana, akhirnya kita sepakat untuk memakamkan di sini dan Bojonegoro," kata dia.
Tanpa swafoto
Atun mengaku kepulangan Sumbito kali ini agak lain karena biasanya keluarga tersebut semangat melakukan swafoto, namun berbeda dengan kali ini.
"Tiga tahun terakhir Titi ini kan pulang ke Cangakan, dulu ikut suaminya di Jakarta jadi setiap tahun pulang ke sini. Sabtu sore kemarin pamit mau lebaran ke Bojonegoro, biasanya berswafoto tapi kemarin sama sekali tidak foto," ujarnya.
Atun mengaku pasca kecelakaan tersebut perwakilan Pertamina sempat mengunjungi rumah duka menyampaikan belasungkawa. Perwakilan Jasa Raharja juga langsung menemui keluarga.
"Yang dari Jasa Raharja kemarin sempat menemui kami, kami diminta membuat rekening. Kami sebenarnya belum mau mengurusi hal itu sebelum tujuh harinya alamrhum," kata Atun.
Meski perwakilan dari Pertamina sudah mengucapkan belasungkawa ke rumah duka, namun Atun menyayangkan perwakilan dari sopir truk yang seperti tidak memiliki itikad baik.
Apalagi polisi mengungkap bahwa sopir truk tangki tersebut mengemudi dalam kondisi mabuk minuman keras.
"Justru perwakilan dari keluarga sopir yang menewaskan keluarga kami belum pernah berkunjung ke sini untu mengucapkan belasungkawa karena bagaimana pun tiga keluarga kami menjadi korban. Tidak ada itikad baik untuk minta maaf kepada kami," pungkasnya.
Sebelumnya sebuah truk tangki menabrak sepeda motor di Jalan Raya Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di Desa Sumberejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu (4/5/2024).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan pengendara motor yang terdiri dari suami, istri dan anaknya tewas di lokasi kejadian.
Polisi mengungkap sopir mabuk miras saat mengemudi.
"Dia (sopir) berkendara di bawah pengaruh alkohol," kata Kasat Lantas Polres Bojonegoro AKP Anjar Rahmat Putra, Senin (6/5/2024).
https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/07/144220178/putri-menantu-dan-cucunya-tewas-ditabrak-sopir-truk-tangki-yang-mabuk