Salin Artikel

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Bahkan, sebulan terakhir, beredar flyer Ugas bersama seorang tokoh sebagai pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.

Rumor bahwa Ugas bakal berkontestasi dalam Pilkada sudah beredar sejak menjabat Pj Bupati pada September 2023 lalu.

Namun, Ugas selama ini tak pernah menggubris dan memilih bungkam.

Setelah dihubungi berkali-kali, Ugas yang dikenal dengan inovasi Bus Patas dan Lapor Kand4, akhirnya buka suara.

Ugas menyatakan terima kasih atas banyaknya dukungan dari masyarakat yang memintanya maju sebagai calon bupati Probolinggo pada Pilkada November 2024 nanti.

"Tetapi sebagaimana saya katakan sejak awal, saya masih merasa belum mampu untuk menjadi bupati di Probolinggo. Karena untuk memimpin Kabupaten Probolinggo sangat berat," kata Ugas saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/5/2024).

Ugas mengaku sudah merasakan beratnya memikul tanggung jawab sebagai kepala daerah setelah menjabat sebagai Pj Bupati Probolinggo.

Menurutnya, cukup berat membawa Kabupaten Probolinggo lebih maju dan menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih mencapai 205.000 jiwa.

Namun Ugas yakin bahwa penurunan angka kemiskinan nanti akan terlihat di era bupati baru sekitar tahun 2025, setelah pihaknya sedang berupaya keras saat ini.

"Saya tetap fokus mengabdi melalui jalur ASN sebagai pegawai negeri. Sebelum menjabat Pj Bupati, saya dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo pada Februari 2023," imbuh Ugas yang saat ini berusia 55 tahun.

Ugas meyakini beberapa nama yang muncul sebagai calon Bupati Probolinggo, mampu untuk memimpin Kabupaten Probolinggo.

"Yang pasti dengan bupati baru nanti, kita harus terus bersinergi dan bekerja sama untuk membawa Kabupaten Probolinggo agar tidak tertinggal dengan daerah lain," pungkas dia.

Diketahui, Ugas sempat diundang partai besar berkaitan dengan kontestasi Pilkada Kabupaten Probolinggo 2024, tapi tidak hadir. Sebuah partai besar bahkan memintanya langsung maju Pilkada, tapi dia menolak halus.

Sejumlah tokoh dikabarkan berminat menggandeng Ugas. Bahkan, ada partai dan kelompok yang berniat mengusungnya sebagai calon bupati. Tapi Ugas memilih diam.

Sejauh ini, nama yang muncul ke permukaan sebagai bakal calon bupati di antaranya Penasehat Partai Gerindra Kabupaten Probolinggo Moh. Haris, Ketua DPC PPP Mahdi, dan pimpinan organisasi sayap PKB Zainal Arifin. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/01/104128578/dirumorkan-maju-sebagai-cabup-pj-bupati-probolinggo-akhirnya-buka-suara

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com