Hewan tersebut banyak ditemukan di pohon mangga dan bangunan rumah.
Kalaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto menyatakan fenomena hama ulat bulu tersebut hampir setiap tahun terjadi.
Kemunculan hewan kecil itu sering ditemukan mendekati peralihan dari musim hujan ke kemarau.
"Hampir setiap tahun terjadi dan kami setiap tahun melakukan penyemprotan ulat bulu di kawasan Kecamatan Panji," kata Sruwi Hartanto, Selasa (30/4/2024).
Dia juga menyatakan ada dua jenis ulat bulu yang sering ditemukan masyarakat. Pertama ulat bulu yang menyebabkan gatal-gatal dan kedua ulat bulu yang tidak gatal.
"Untuk yang dikeluhkan kali ini yakni ulat bulu yang membuat tubuh gatal-gatal sehingga kami melakukan penyemprotan di pohon-pohon dan rumah warga," katanya.
Dalam temuan BPBD Situbondo, ribuan ulat bulu tersebut datang dari tanah kosong yang rimbun semak-semak.
Lokasinya dekat dengan permukiman sehingga dengan mudah menjalar antarpohon dan hinggap di rumah warga.
"Selain menjalar antarpohon juga menjalar dari kabel-kabel listrik," ungkapnya.
Faris (26), warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo menyatakan fenomena ribuan ulat bulu tersebut hampir setiap tahun terjadi. Warga juga melakukan penyemprotan ulat bulu secara mandiri.
"Kami juga melakukam penyemprotan secara mandiri ke ulat bulu, fenomena banyaknya ulat bulu biasanya berlangsung cukup lama sekitar 2 minggu karena setelah disemprot pasti muncul lagi," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/30/081658978/hama-ulat-bulu-serang-permukiman-warga-di-situbondo