Akun resmi pondok pesantren Nurul Cholil ikut mengumumkan berpulangnya Kiai Zubair.
Jenazah Kiai Zubair dimakamkan di komplek pemakaman Syaikhona Kholil Bangkalan di Kelurahan Martajasah, Bangkalan.
Ribuan umat melepas kepergian Kiai Zubair. Pukul 17.00 WIB, jenazah Kiai Zubair selesai dimakamkan.
Perwakilan keluarga almarhum, Kiai Makki Nasir, mengatakan, Kiai Zubair merupakan generasi keempat dari Syaikhona Kholil Bangkalan.
Jika dirunut silsilahnya, Syaikhona Kholil mempunyai anak Kiai Imron, kemudian turun ke Nyai Nadhifah, hingga ke Kiai Zubair Muntashor.
Menurut Kiai Makki, Kiai Zubair merupakan pribadi yang disiplin waktu, terutama mengenai shalat.
Bahkan, semasa hidupnya, almarhum sering membangunkan santri-santrinya ke kamar mereka masing-masing.
"Kalau urusan salat lima waktu, beliau turun langsung ke kamar-kamar santri untuk membangunkan mereka," kata Kiai Makki.
Kiai yang juga Ketua PCNU Bangkalan ini menambahkan, Kiai Zubair dikenal tegas, tapi rendah hati.
Wafatnya Kiai Zubair seperti kehilangan harta yang paling berharga bagi keluarga dan pesantren.
"Beliau adalah tauladan bagi kami. Bisa membimbing dan membina umat agar beragama dengan baik. Beliau juga sangat disiplin dalam hak ilmu," ungkapnya.
Keteladanan yang sudah dipraktikkan oleh Kiai Zubair, diharapkan bisa dilanjutkan oleh putra dan putrinya.
"Semoga putra-putri beliau diberikan kekuatan dalam melanjutkan perjuangan beliau mengasuh pesantren dan membimbing umat," katanya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/28/183253378/kiai-zubair-muntashor-cicit-syaikhona-kholil-bangkalan-wafat