Akibatnya satu remaja asal Kelurahan Ampel, Surabaya berinisial ZG (18) meninggal dunia.
Kesaksian pedagang
Seorang penjaga warung bernama Zaenal mengungkapkan, dirinya melihat segerombolan remaja berjalan kaki menuju arah timur pada dini hari.
Jumlahnya sekitar 50 orang. Mereka membawa pentungan dan senjata.
"Sebaliknya, dari arah timur juga ada segerombolan anak usia remaja yang berjumlah sekitar 100 orang juga membawa senjata tajam dan pentungan," kata dia, Kamis (25/4/2024) malam, seperti dikutip dari Surya.
Dua kelompok tersebut bertemu dan bentrok di depan sebuah bengkel motor.
Tak lama, dia melihat ada remaja yang digendong dan didudukkan di depan warung. Namun sesaat kemudian, teman-teman yang menggendong remaja tersebut bergegas pergi.
"Sampai akhirnya korban ditolong oleh warga," ujarnya.
Pengakuan warga
Salah satu warga yang menolong Muhammad Alfarel mengungkapkan, dia mulanya melintas bersama rekannya pada pukul 01.30 WIB.
Namun ada warga yang menghentikan mereka. Warga meminta mereka menolong seorang remaja yang terluka.
"Kami diminta buat nolong karena korban masih hidup akhirnya kami berani antar ke rumah sakit," kata dia.
Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
Penjelasan polisi
Kapolsek Semampir Kompol Eko Adi Wibowo mengungkapkan, polisi terjun untuk memburu pelaku.
"Dibantu Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak," katanya.
Polisi meminta para orangtua mengawasi anak remaja mereka agar peristiwa yang sama tak terulang.
Petugas juga akan melakukan patroli usai insiden tersebut.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Ratusan Orang Bentrok Tawuran di Wonokusumo, Pemuda Asal Ampel Surabaya Tewas setelah Kena Bacok
https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/26/085551978/kesaksian-pedagang-soal-tawuran-tewaskan-1-pemuda-di-wonokusumo-100-an