Salin Artikel

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Jembatan yang rusak itu yakni Jembatan Kloposawit di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Jembatan tersebut menjadi penghubung antara Desa Kloposawit dan Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro.

Kepala Dusun Pancut, Desa Kloposawit  Kecamatan Candipuro Hariandi mengatakan, jembatan rusak diterjang banjir lahar hujan sekitar pukul 21.00 WIB.

Saat itu, debit air sangat besar, sehingga bagian pinggir jembatan terkikis dan tidak bisa dilewati.

"Jembatan sudah terputus dan tidak bisa dilewati, kami mohon warga untuk mencari jalur alternatif lain," kata Hariandi di Lumajang, Jumat (19/4/2024).

Berikutnya ada Jembatan Gondoruso di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Pasirian dengan Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang.

Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Sugiarto mengatakan, putusnya Jembatan Gondoruso terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

"Jembatan Gondoruso yang menghubungkan Pasirian Tempursari saat ini sudah tidak bisa dilewati," terangnya.

Terakhir, Jembatan Srebet-Jurang Mangu di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang.

Jembatan penghubung Desa Purwosono dan Desa Labruk Lor ini putus di bagian tengah jembatan.

Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono membenarkan putusnya jembatan di desanya itu. Menurutnya, jembatan patah di tengah dan sisi pinggir jembatan sudah tidak tersambung dengan jalan.

"Jembatannya putus di tengah, kita khawatir (jembatan) akan terseret saat debit air meningkat," jelasnya.

Pantauan Kompas.com, saat ini jalur menuju ketiga jembatan itu telah ditutup oleh petugas dan warga setempat untuk mengantisipasi ada yang nekat ingin melintas.

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, sementara tercatat ada 32 kepala keluarga yang mengungsi akibat banjir lahar hujan tersebut.

Menurutnya, jumlah itu masih bisa bertambah. Sebab, beberapa warga juga mengungsi ke rumah saudaranya.

"Sampai malam tadi ada 32KK, masih kita lakukan asesmen lagi," ujar Yuyun saat meninjau lokasi banjir, Jumat (19/4/2024).

Sebelumnya diberitakan, banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu ke Gunung Semeru, Kamis (!8/4/2024) malam.

Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, kekuatan getaran banjir mencapai amplitudo 40 milimeter.

Pos pantau juga mencatat banjir berlangsung selama 15.300 detik atau 4 jam 15 menit.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/19/090214778/update-banjir-lahar-semeru-32-kk-mengungsi-3-jembatan-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke