Salin Artikel

Pemuda Banyuwangi yang Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal 1,5 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban ditemukan pada Rabu (17/4/2024) pagi, di aliran sungai Setail Banyuwangi, beberapa kilometer dari lokasi kejadian.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.

"Iya benar, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Wahyu, Rabu (17/4/2024).

Pencarian dilakukan Tim SAR gabungan dengan cara memperluas areal penyisiran di sepanjang aliran Sungai Setail.

"Korban selesai dievakuasi dengan jarak penemuan sekitar 1,5 kilometer," ungkap Wahyu.

Selain menyisir di sepanjang aliran sungai, petugas juga melakukan pencarian dengan cara menyelam di lokasi kejadian korban hanyut.

Keruhnya aliran sungai dan tingginya debit air, sempat membuat petugas mengalami kesulitan melakukan pencarian.

Namun, tak lama setelah itu korban berhasil ditemukan. Kemudian, jasad korban dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.

"Karena sudah ditemukan, maka hasil operasi SAR dihentikan," tutur Wahyu.

Sebelumnya dikabarkan Fredyla Ayang Aryanto (26), warga Desa/Kecamatan Purwoharjo, hanyut di Sungai Setail Bulurejo.

"Kejadiannya Senin (15/4/2024) pukul 12.30 WIB. Namun dilaporkan baru tadi pagi," ucap Wahyu, Selasa (16/4/2024).

Kronologi bermula pada Senin sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu korban pamit kepada orangtuanya untuk mandi di Sungai Setail.

"Sampai pukul 17.00 WIB, ternyata korban belum juga kembali ke rumah," ujar Wahyu.

Karena tak kunjung pulang ke rumah, pihak keluarga korban akhirnya berniat mencari ke Sungai Setail tersebut.

"Sampai di sana, pihak keluarga mencoba melihat CCTV. Setelah dilihat ternyata korban hanyut saat mandi pukul 12.36 WIB," terangnya.

Menurut keterangan, sebelum mandi ke sungai Setail, kondisi korban dalam pengaruh minuman beralkohol.

Selanjutnya, keluarga korban mencoba melakukan pencarian. Mereka menelusuri sepanjang aliran sungai.

Hingga pukul 21.00 WIB, korban tidak ditemukan alias nihil. Setelah tidak ada hasil pencarian pada malam itu dihentikan.

"Lalu pada Selasa pukul 07.00 WIB, keluarga korban menghubungi salah satu TRC BPBD dan meneruskan ke Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi," tutur Wahyu.

Mendapat laporan tersebut, Tim SAR gabungan akhirnya bergerak mencari korban ke lokasi kejadian.

"Kami bersama Satpolairud, Polsek, Pos AL, BPBD, 851, Ambulance RAPI dan RAPI Banyuwangi beserta masyarakat langsung melakukan pencarian," tandas Wahyu.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/17/170540178/pemuda-banyuwangi-yang-hanyut-di-sungai-ditemukan-meninggal-15-kilometer

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com