Salin Artikel

Libur Lebaran, PKL Alun-Alun Kota Batu Mengeluh Pendapatannya Sama seperti Akhir Pekan Biasa

Kondisi ini berbeda saat Ramadhan lalu. Para pedagang merasa keuntungannya tidak meningkat secara signifikan.

Ketua Umum Paguyuban PKL Alun-Alun Kota Batu, Puspita Herdysari mengatakan, selama bulan puasa dari total 537 PKL sekitar 80 persen memilih tidak berjualan. Para pedagang lebih memilih berjualan di area-area pasar takjil di Kota Batu.

"Selama puasa, kami jualan itu sepi, 80 persen pedagang tidak ada yang jualan. Lebih memilih berjualan di pasar-pasar takjil. Pas malam takbiran juga belum signifikan, jam 9 (malam) banyak yang tutup duluan," kata Pipit sapaan akrabnya, Jumat (12/4/2024).

Keramaian wisatawan di Alun-Alun Kota Batu mulai terasa saat H plus satu Lebaran, atau Kamis (11/4/2024), kemarin. Sedangkan, para pedagang mulai berjualan seluruhnya pada hari ini, Jumat (12/4/2024).

Namun, menurutnya, kondisi libur Lebaran memasuki hari kedua tak seramai tahun lalu. 

"Tahun kemarin, awal libur Lebaran itu Kota Batu sudah macet, tapi sekarang tadi malam saja macetnya tidak signifikan. Tetapi pedagang sudah mulai berjualan semuanya hari ini, kemarin masih ada yang silaturahmi ke rumah-rumah saudaranya," katanya.

Bahkan pendapatannya selama dua hari libur Lebaran sama seperti saat akhir pekan biasanya. Padahal, para pedagang juga tidak menaikkan harga dagangannya.

"Saya jualan minuman es coklat, cocktail dan semacamnya, pendapatan saya juga seperti malam minggu biasanya, tidak signifikan, tidak sampai Rp 1 juta, sekitar Rp 950.000. Tahun kemarin satu hari orang-orang bisa sampai ada yang Rp 3 juta, tapi ini lebih baik dibandingkan selama puasa kemarin," jelasnya.

"Kami berharap Lebaran yang lebih panjang di tahun ini bisa berdampak signifikan, mudah-mudahan puncaknya besok malam minggu," katanya.

Pipit menilai, kunjungan wisatawan ke Kota Batu mulai menurun dari tahun ke tahun saat momen Liburan. Menurutnya, Kota Batu sudah mulai banyak pesaing dari daerah lainnya yang menawarkan destinasi-destinasi wisata baru.

Ditambah, kondisi sarana prasarana Alun-Alun Kota Batu seperti tidak berjalannya Ferris Wheel atau Kincir Ria juga berpengaruh terhadap kunjungan yang ada.

"Kota Batu saat ini bukan satu-satunya tujuan wisata, mungkin faktor itu. Ferris Wheel itu yang tidak bisa digunakan juga berpengaruh, harapannya bisa segera diperbaiki," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/12/181002678/libur-lebaran-pkl-alun-alun-kota-batu-mengeluh-pendapatannya-sama-seperti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke