Salin Artikel

Kota Wisata Batu Kian Ramai, Polisi Mulai Terapkan "One Way"

Mudah diterka, warga Jawa Timur mulai berwisata di kota yang dijuluki sebagai kota wisata itu setelah merayakan Lebaran.

Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Soehat Polres Batu, AKP Anton Hendry, mengatakan, peningkatan kendaraan terjadi hampir 50 persen dibandingkan hari-hari saat akhir pekan.

Terutama, didominasi oleh kendaraan arah masuk ke Kota Batu dibandingkan dengan yang keluar.

Terpantau kendaraan dari luar daerah seperti pelat L, W, B, dan lainnya memasuki Kota Batu. 

"Peningkatan kendaraan mulai terjadi hari ini mulai sekitar pukul 10.00 WIB. Didominasi dari arah Karangploso, Kabupaten Malang atau Surabaya, dan juga Kota Malang."

"Kemarin saat hari H Lebaran dan H min satu masih landai," kata AKP Anton, siang ini.

Polisi dari Satlantas Polres Batu juga menerapkan uji coba one way atau satu arah dari arah Jalan Ir Soekarno atau pertigaan krematorium menuju pertigaan Jalan Dewi Sartika.

Pemberlakuan ini dimulai pukul 11.00-11.30 WIB dengan melihat situasi untuk meminimalisasi kepadatan.

"Kendaraan dari arah Kota Batu, dibelokkan ke Jalan Dewi Sartika, ke Jalan Oro-Oro Ombo bisa melewati Junrejo dan keluar di Areng-Areng, Dadaprejo."

"Atau terus ke Sumbersekar (Kabupaten Malang), lewat Dau, menuju Kota Malang," kata dia.

Untuk skema pengalihan arus lalin lainnya yang telah disiapkan yakni dari pertigaan Karangploso, Kabupaten Malang, diarahkan ke Giripurno, Kota Batu.

Atau, dari arah Kota Malang ke Junrejo, Kota Batu. Namun, hal itu akan diterapkan apabila terjadi kepadatan.

"Pengalihan arus belum diterapkan, diterapkan apabila adanya kepadatan arus kendaraan, tapi kalau tidak ya tidak," kata dia.

Berdasarkan data kendaraan yang masuk ke Kota Batu pada Rabu (10/04/2024), kemarin dari pertigaan pendem mulai pukul 08.00-11.00 WIB berjumlah 3.600 kendaraan roda empat. Kemudian, 2.340 kendaraan roda dua, dan dua kendaraan roda enam.

Sedangkan kendaraan yang keluar yakni 2.520 kendaraan roda empat, 4.500 kendaraan roda dua, dan sebuah kendaraan roda enam.

Sedangkan hari ini, Kamis (11/4/2024), pada jam yang sama, untuk kendaraan masuk ke Kota Batu dari pertigaan Pendem berjumlah 5.872 kendaraan roda dua, 4.129 kendaraan roda empat, dan 10 kendaraan roda enam.

Kemudian, untuk kendaraan yang keluar yakni 4.087 kendaraan roda dua, 2.679 kendaraan roda empat, dan sembilan kendaraan roda enam.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/04/11/150928178/kota-wisata-batu-kian-ramai-polisi-mulai-terapkan-one-way

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com